Potongan Pendapatan Tak Wajar, Driver Online Palembang Keluhkan Nasib ke Walikota

Asosiasi Driver Online Palembang mengadukan keluhan ke Pj Wali Kota Palembang/Foto: Maya Hasan
Asosiasi Driver Online Palembang mengadukan keluhan ke Pj Wali Kota Palembang/Foto: Maya Hasan

Para driver online di Palembang yang tergabung dalam koalisi asosiasi driver online mengadukan nasib mereka kepada Pj Walikota Palembang, A. Damenta.


Mereka merasa diperlakukan tidak adil oleh operator transportasi online terkait potongan pendapatan yang terlalu tinggi.

Ketua Asosiasi Driver Online Palembang, Irfan, menyatakan bahwa operator menetapkan potongan pendapatan hingga 35-40 persen, jauh melebihi batas yang diperbolehkan sebesar 8-15 persen. 

"Pendapatan kami semakin hancur karena potongan ini, padahal pendapatan driver sudah turun akibat kenaikan tarif BBM dan tarif promo yang lebih rendah dibanding tarif yang ditetapkan pemerintah," kata Irfan saat audiensi di Balai Kota Palembang, Sabtu (31/8).

Irfan juga mengungkapkan bahwa pendaftaran mitra baru yang terus dibuka membuat persaingan semakin ketat, sehingga semakin sulit bagi driver untuk mendapatkan penumpang. "Saat ini saja mencari 15 penumpang dalam sehari sudah sangat sulit," tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, Pj Walikota Palembang, A. Damenta, berjanji akan segera memanggil operator transportasi online untuk mendengarkan penjelasan mereka. 

"Kita harus mendengar dari kedua belah pihak agar bisa memahami masalah ini dengan lebih baik," ujar Damenta.

Dia juga membuka kemungkinan untuk mengambil alih operator transportasi online ini melalui BUMD khusus transportasi, sehingga driver bisa menjadi pegawai Pemkot dan mendapatkan gaji sesuai UMR. 

"Jika direalisasikan, ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan driver online," jelasnya.