Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkenalkan dua instrumen investasi terbaru yang sedang naik daun di kalangan investor, yaitu Waran Terstruktur dan Single Stock Futures (SSF). Pengenalan ini dilakukan dalam kegiatan IDX Product Roadshow 2024 yang digelar di Hotel 101 Palembang.
- Tingkatkan Investor Domestik Ritel, Pemerintah Turunkan PPh
- Indosat Dapat Penghargaan Internasional Berkat Implementasi Empatik AI
- Mudik Jadi Lebih Nyaman, Jaringan Indosat 100 Persen Terintegrasi
Baca Juga
Kepala BEI Kantor Perwakilan Sumatera Selatan, Hari Mulyono, menyambut baik pengenalan produk ini di Palembang. Menurutnya, sosialisasi produk terbaru sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para investor di daerah.
"BEI terus berupaya meningkatkan variasi instrumen investasi di pasar modal agar dapat memberikan pilihan yang lebih beragam kepada para investor," ujar Hari.
Senior Analyst Equity Business Development IDX, Grace Putri Sejati, menjelaskan bahwa Waran Terstruktur merupakan efek atau instrumen turunan saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Efek Anggota Bursa. Waran ini memberikan hak kepada pembelinya untuk membeli atau menjual saham yang menjadi underlying securities pada harga dan tanggal yang telah ditentukan.
"Underlying securities yang dimaksud adalah saham-saham yang masuk dalam konstituen Indeks IDX30," jelas Grace.
Grace menambahkan, Waran Terstruktur memiliki beberapa keunggulan, seperti modal yang lebih kecil, potensi imbal hasil yang lebih tinggi (leverage), likuiditas tinggi karena berbasis pada saham konstituen IDX30, eksekusi otomatis saat jatuh tempo yang dijamin oleh KPEI, serta kemudahan jual beli dengan adanya liquidity provider.
"Menariknya lagi, Waran Terstruktur memiliki risiko yang terukur dengan potensi keuntungan yang tidak terbatas," tambahnya.
Sementara itu, Analyst Derivative Business Development IDX, Ivolda Arsyad, memperkenalkan produk terbaru lainnya yaitu Single Stock Futures (SSF). SSF adalah produk derivatif yang memungkinkan dua pihak untuk membeli atau menjual suatu saham dengan harga yang disepakati dalam jangka waktu tertentu. Sebagai produk derivatif, pergerakan nilai SSF bergantung pada nilai aset yang mendasarinya, yaitu saham.
"Underlying produk derivatif keuangan lainnya selain saham antara lain indeks saham, obligasi, indeks obligasi, mata uang, suku bunga, dan aset kripto," tutup Ivolda.
- CMSE 2024 Tampilkan Kolaborasi Besar, Raih Keberhasilan dengan 43 Ribu Pengunjung
- BEI Ajak Masyarakat Jadi Investor Saham lewat CMSE 2024
- BEI Pantau Laporan Keuangan PT Indofarma Terkait Dugaan Manipulasi Perusahaan