Politisi PKS Sebut Hajatan Jadi Sumber Penyebaran Covid-19 di Palembang

Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Mgs Syaiful Padli. (Dudi/rmolsumsel.id)
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Mgs Syaiful Padli. (Dudi/rmolsumsel.id)

Situasi penyebaran Covid-19 di Sumsel masih belum menunjukkan angka penurunan. Hingga, Senin (14/6), ada penambahan sebanyak 144 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.


Kondisi ini menambah panjang daftar pasien positif Covid-19 di Kota Palembang. Tumbuhnya kasus positif Covid-19 di Sumsel khususnya Palembang yang saat ini masuk zona merah disebabkan penegakan protokol kesehatan belum maksimal.

“Pemerintah masih belum serius penegakan prokes. Masih banyak yang tebang pilih,” kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Mgs Syaiful Padli saat dibincangi, rmolsumsel.id, Selasa (15/6).

Ia mengatakan, salah satu faktor tingginya angka penyebaran yakni masih banyaknya hajatan yang digelar oleh masyarakat. Baik di rumah maupun hotel.

“Kalau saat ini acara di hotel bisa disebut sebagai klaster penyebaran covid. Karena hotel ruangannya cenderung tertutup. Berbeda dengan di kampong, hajatannya masih terbuka. Orang yang datang juga biasanya hanya itu saja,” katanya.

Zona merah yang masih terus menerus disandang Kota Palembang diharapkan bisa segera diatasi. “Harus gesit testing, jangan sampai berlarut-larut zona merah di Kota Palembang. Kan jadi tanda tanya seperti apa penegakan prokesnya,” pungkasnya.