Polres Muara Enim ungkap motif pembunuhan bayi 10 hari yang dilakukan oleh ibu kandungnya Ranti Ilmiati (22) di Dusun VI Desa Dalam, Kecamatan Belimbing Kabupaten Muara Enim, Jumat (25/11) sore.
- Ini Pengakuan Rianti, Ibu Muda Asal Muara Enim yang Tega Habisi Nyawa Anak kandung
- Ngeri, Ibu Muda di Palembang Nekat Lompat dari Jembatan Ampera
- Polisi Dalami Motif Ibu Muda di Muara Enim yang Tega Habisi Nyawa Anak Kandung Berusia 10 Hari
Baca Juga
Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi melalui Kasatreskrim Polres Muara Enim, AKP Tony Saputra menjelaskan motif pembunuhan tersebut, dikatakannya setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut motifnya bahwa tersangka mengaku tidak senang anaknya dirawat oleh orang lain, dalam hal ini bapak asuh yang sudah disepakati pada 17 November, lalu.
Karena kata Tony, setelah berpikir kembali, pelaku berharap dirinya dan sang anak dapat hidup dengan biaya atau ditanggung oleh orang tuanya sendiri. "Sebelumnya memang sudah ada kesepakatan tertulis antara bapak asuh angkat dengan pelaku, dan bapaknya pelaku," kata dia.
Saat ini, tersangka masih diamankan di polres Muara Enim, sebelumnya pada saat pelaku melakukan pembunuhan, malamnya langsung diperiksa pihak Polres, Jumat (25/11),
"Dari hasil pemeriksaan, mendengarkan langsung dari tersangka diketahui bahwa, berdasarkan pengakuannya, sebelum kejadian tersangka sudah mempersiapkan senjata tajam berupa pisau dapur dengan gagang berwarna merah jambu, dan dirinya juga sudah bersiap untuk dipenjara dengan cara membawa pakaian ganti," ungkapnya kepada Kantor Berita RMOLSumsel, Senin (28/11).
Cerita saat kejadian, Kata Tony, tersangka mengaku pada awalnya menusuk bayi di bagian perut, namun karena dilindungi gurita bayi pisau tidak tembus, sehingga menggunakan pisau tersebut pada bagian leher korban.
Disinggung mengenai keberadaan suami pelaku, Tony mengatakan, pada saat persalinan dan waktu pembunuhan, suami tersangka sudah tidak bersama tersangka lagi, sudah berpisah.
"Pasal yang dikenakan terhadap pelaku, Undang-undang nomor 35 tahun 2014 perubahan undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak subsider pasal 338 dan junto 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup," pungkasnya.
- Polisi Selidiki Penyebab Terbakarnya Mobil di SPBU Muara Enim
- Mobil Kijang Terbakar di Pom Bensin Muara Enim, Warga Berlarian Panik
- Jadi Kandidat Perempuan di Pilkada Muara Enim, Shinta Paramitha Sari Mulai Dekati 3 Partai Besar