PGN Genjot Pembangunan Jargas untuk Kurangi Ketergantungan LPG Subsidi

Perusahaan Gas Negara (PGN) terus berupaya memperluas jaringan gas (jargas) rumah tangga untuk mengurangi konsumsi Liquified Petroleum Gas (LPG) bersubsidi/ist
Perusahaan Gas Negara (PGN) terus berupaya memperluas jaringan gas (jargas) rumah tangga untuk mengurangi konsumsi Liquified Petroleum Gas (LPG) bersubsidi/ist

Perusahaan Gas Negara (PGN) terus berupaya memperluas jaringan gas (jargas) rumah tangga untuk mengurangi konsumsi Liquified Petroleum Gas (LPG) bersubsidi. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menekan beban subsidi energi.


Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengungkapkan bahwa konsumsi LPG nasional terus meningkat dan sebagian besar dipenuhi melalui impor. Hal ini menjadi beban bagi negara.

"Dengan memperluas jargas, kita bisa mengurangi konsumsi LPG bersubsidi dan mengendalikan beban impor," ujar Laode.

PGN menargetkan penambahan 117 ribu sambungan rumah (SR) jargas pada tahun 2024. Saat ini, PGN telah mengelola lebih dari 800 ribu SR jargas di seluruh Indonesia.

Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, mengatakan bahwa pengembangan jargas merupakan proyek strategis perusahaan. Namun, tantangan seperti keekonomian, konstruksi, dan minat pelanggan masih menjadi kendala.

"Kami akan terus berupaya mengatasi tantangan tersebut untuk mencapai target pembangunan jargas," kata Ratih.

Lebih lanjut diungkapkan Ratih bahwa Kementerian ESDM berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mendukung kebijakan pembangunan jargas di berbagai daerah serta dengan Kementerian PUPR untuk mengintegrasikan pembangunan jargas dengan perumahan. 

Selain itu juga dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN untuk perihal terkait mekanisme subsidi jargas.

Tantangan pengembangan jargas yang dihadapi PGN antara lain terkait keekonomian, konstruksi, keminatan pelanggan dan peningkatan pemakaian. 

Namun PGN harus mampu menjawab tantangan tersebut dan menyelaraskan upaya peningkatan pemanfaatan gas bumi maupun tanggung jawab sebagai badan usaha.

"Kami menginginkan pembangunan jargas untuk kepentingan masyarakat sekaligus mendukung keberlanjutan bisnis perusahaan," pungkasnya.