Perusahaan Tambang Disinyalir Intimidasi Jurnalis di Kendari

Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

Intimidasi terhadap seorang jurnalis terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kali ini, menimpa seorang jurnalis Terkini.id.


Aksi intimidasi ini diduga akibat pemberitaan tambang ilegal PT Masempo Dalle (MD) dan Anton Timbang (AT) sebanyak tiga kali.

Berita tersebut berjudul 'Diduga Lakukan Sejumlah Pelanggaran Hukum, PT Masempo Dalle Diadukan ke Mabes Polri', 'Rekam Jejak Sorotan Publik Hingga Kasus Pembacokan yang Berkaitan dengan Dugaan Ilegal Mining PT. Masempo Dalle', dan 'Rekam Jejak Upaya Pembungkaman dan Teror yang Diduga Kerap Dilakukan PT MD dan AT'.

"Awalnya saya menerima rilis dari Arin yang merupakan Konsorsium Pemerhati Pertambangan Indonesia atau KMPPI, lembaga yang berdemonstrasi di Mabes Polri terkait dugaan ilegal mining pada 26 Oktober 2021," katanya.

Sebagai jurnalis, dia berupaya untuk mengkonfirmasi ke pihak tambang berwenang untuk meminta tanggapan terkait kasus tersebut. Namun, pihak AT tidak memberikan tanggapan dan respon atas konfirmasinya tersebut. "Dia hanya mengirim emot jempol," terangnya.

Setelah mendapati tanggapan dari beberapa lembaga berwenang dan data sudah terkumpul. Maka, berita 'Diduga Lakukan Sejumlah Pelanggaran Hukum, PT. Masempo Dalle diadukan ke Mabes Polri' diterbitkan. Kemudian, dia pun mendapatkan kabar dari temannya jika dia tengah dicari beberapa preman diduga terkait dengan PT MD dan AT. 

Selain itu, Dua Ketua Ormas Lokal di Kendari juga meminta bertemu, dan meminta Jurnalis Terkini.id agar berhenti memberitakan PT MD dan AT. Tak hanya itu, beberapa peristiwa berbahaya juga hampir dialaminya. Beruntung, dia berhasil menghindar saat dipalang dengan mobil ketika mencari makan di bilangan Perempatan Pasar Baru, Kelurahan Wowanggu, Kecamatan Kadia.

"Tadi barusan mau keluar cari makan nasi kuning di tempat biasa, lalu saya dipalang OTK menggunakan mobil Minibus Warna Abu-abu atau warna gelap lainnya di bilangan perempatan pasar baru depan Toko Kredit Simpatik kisaran Pukul 3 dini hari lewat," katanya, Jumat 29 Oktober 2021.

Dia mengaku tidak sempat untuk memperhatikan merk dan warga jelas dari minibus tersebut. Dia juga mengaku sempat diikuti hingga di Perempatan Wua-wua. Hingga, akhirnya dia masuk lorong sehingga mereka kehilangan jejak. "Saya kini telah mengamankan diri di luar Kota Kendari," pungkasnya. 

Sementara itu, Salah satu penanggung jawab Perusahaan Media Terkini.id mengatakan pihaknya dalam waktu dekat ini akan menempuh jalur hukum soal upaya teror dan pembungkaman yang diduga dilakukan PT MD dan AT terhadap salah satu jurnalisnya. Karena ini sudah menghalang-halangi kerja-kerja jurnalistik dan sudah mengancam nyawa dan keamanan jurnalis

"Kami akan menempuh jalur hukum," katanya.

Dia juga menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di daerah untuk membantu menangani persoalan ini. "Kami sudah berkoordinasi dengan AJI di daerah untuk mengawal persoalan ini," tambahnya.

Senada dengan hal tersebut Ketua AJI Ros mengatakan bahwa pihaknya telah merapatkan terkait peristiwa tersebut dan pihaknya bakal menempuh jalur Hukum dalam waktu dekat ini. "Kita sudah tangani persoalan ini, dan kita sudah rapatkan juga bersama pengurus, untuk sekarang kasus ini sudah ditangani dan bakal didampingi oleh Bidang Advokasi kami," pungkasnya.