Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Selatan, Bambang Pramono, menyatakan bahwa sekitar 60
- Pemanasan Jelang Fornas, PORPROV KORPRI Sumsel 2025 Jadi Tolok Ukur Kesiapan Tuan Rumah
- Retret Pelajar Laskar Pandu Satria Dimulai Juli
- Menuju 100 Persen Kopdes Merah Putih, Sumsel Pacu Percepatan di Daerah Tertinggal
Baca Juga
Kondisi ini dianggap memprihatinkan karena dapat memengaruhi keberlanjutan sektor pertanian di wilayah tersebut.
"Regenerasi petani menjadi isu strategis, tidak hanya di Sumsel tetapi juga secara nasional. Jika tidak diatasi, ini bisa menjadi hambatan dalam mempertahankan produksi pertanian dan posisi Sumsel sebagai lumbung pangan nasional," ujar Bambang, Rabu (11/6/2025).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemprov Sumsel memperkenalkan program Brigade Pangan, yang bertujuan mendorong generasi muda terlibat aktif dalam sektor pertanian. Saat ini, terdapat 326 brigade pangan yang telah dibentuk, dengan 306 di antaranya sudah operasional.
"Di Sumatera, Sumsel menjadi provinsi dengan jumlah brigade pangan tertinggi. Kelompok ini tersebar di wilayah-wilayah produksi pangan utama, seperti Ogan Ilir, Banyuasin, dan OKU Timur, yang juga menjadi lokasi pelaksanaan program optimasi lahan (opla) dan cetak sawah," jelas Bambang.
Brigade pangan diharapkan mampu mengelola lahan secara lebih produktif, dengan potensi panen hingga dua atau tiga kali setahun. Untuk mendukung kegiatan tersebut, pemerintah memberikan bantuan berupa alat dan mesin pertanian senilai Rp3 miliar untuk setiap 200 hektare lahan. Bantuan ini mencakup traktor roda dua dan empat, pompa air, serta combine harvester.
Selain itu, skema bagi hasil juga diterapkan untuk mendukung keberlanjutan program ini. "Keuntungan dari hasil panen dibagi 70% untuk brigade pangan dan 30% untuk pemilik lahan," ungkap Bambang.
Ia menambahkan, program Brigade Pangan merupakan inovasi lanjutan dari konsep petani milenial yang telah diterapkan sebelumnya.
"Dengan program ini, kami berharap lahan-lahan pertanian menjadi lebih produktif dan menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian, sekaligus mengatasi tantangan regenerasi petani," pungkasnya.
- Pemanasan Jelang Fornas, PORPROV KORPRI Sumsel 2025 Jadi Tolok Ukur Kesiapan Tuan Rumah
- Retret Pelajar Laskar Pandu Satria Dimulai Juli
- Menuju 100 Persen Kopdes Merah Putih, Sumsel Pacu Percepatan di Daerah Tertinggal