Pertamina Gandeng Kodam II Sriwijaya untuk Keamanan Kilang Energi

 pertemuan antara Kodam II Sriwijaya dengan Kilang pertamian Plaju (Maya Hasan/RMOLSumsel)
pertemuan antara Kodam II Sriwijaya dengan Kilang pertamian Plaju (Maya Hasan/RMOLSumsel)

Pertamina terus memperkuat komunikasi, sinergi, dan kolaborasi bersama berbagai stakeholder, salah satunya dengan Komando Daerah Militer (Kodam) II/Sriwijaya. 


Koordinasi yang dilakukan dengan TNI bertujuan untuk bersinergi dalam pengamanan objek vital nasional (obvitnas).

General Manager (GM) PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju, Yulianto Triwibowo, mengungkapkan bahwa peran Kodam II/Sriwijaya sangat penting dalam pengamanan operasional kilang yang menyokong kebutuhan energi, khususnya di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). 

"Kilang Pertamina Plaju menyokong 60% kebutuhan energi di Sumbagsel, atau berkontribusi sebesar 10% terhadap kebutuhan energi secara nasional," ujar Yulianto saat audiensi di Markas Kodam II/Sriwijaya, Rabu (17/7/2024).

Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II/Sriwijaya, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Naudi Nurdika, menyambut baik langkah sinergi dan koordinasi bersama Kilang Pertamina Plaju. 

Lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1991 itu menekankan pentingnya penjagaan obvitnas sebagai aset negara dari berbagai gangguan keamanan, karena menyangkut hajat hidup banyak orang.

Dalam pelaksanaan pengamanan operasional, Kilang Pertamina Plaju membutuhkan peran serta TNI, yang diwujudkan melalui skema Bantuan Kendali Operasi (BKO) security melibatkan personel dari Markas Besar (Mabes) TNI serta Kodam II/Sriwijaya. 

"Saat ini Pertamina mengoperasikan 6 kilang, termasuk Kilang Plaju yang mensuplai kebutuhan di Sumbagsel," ungkap Yulianto, didampingi Asops Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Sumarlin Marzuki dan Aster Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Ahmad Hadi Hariono.

Yulianto berharap bahwa silaturahmi dan koordinasi yang sudah berjalan dengan baik ini bisa terus berlanjut guna menciptakan iklim yang kondusif untuk industri migas dan petrokimia yang dijalankan oleh Kilang Pertamina Plaju.