Pensiunan Pertamina Ditemukan Tewas di Kamarnya, Diduga Dibunuh Anak Kandung yang Alami Gangguan Kejiwaan

Evakuasi korban pembunuhan di Muara Enim/ist
Evakuasi korban pembunuhan di Muara Enim/ist

Warga Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, dibuat heboh dengan penemuan mayat yang diketahui H Salahudin (72) pensiunan pegawai Pertamina. Korban ditemukan tewas dengan kondisi berlumuran darah yang sudah mengering di kamar rumahnya jalan Enim, Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim, Sabtu (18/2) sekitar pukul 18.45 WIB.


Kemungkinan besar Salahudin tewas akibat dibunuh anak kandungnya sendiri yang diketahui mengalamui gangguan kejiwaan. Ketika ditemukan, mayat korban dengan kondisi terlentang penuh dengan lumuran darah yang mengering dan kepala memar diduga terkena benda tumpul.

Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi melalui Kasat Reskrim AKP Tony Saputra mengatakan bahwa kejadian tersebut berawal dari warga bernama Anwar dan Usman curiga Korban tidak menjadi Imam pada saat Sholat Maghrib, di mana Korban selama ini menjadi Imam Musholla yang berada di samping kanan rumah korban. 

Kemudian keduanya mengintip di jendela kamar rumah korban dan dilihat Korban tergeletak dengan berlumuran darah. Lalu ia dibantu beberapa warga mencoba masuk untuk menolong melewati pintu depan rumah korban yang tidak terkunci. Kemudian ia menelepon piket Polres Muara Enim untuk meminta bantuan mengamankan anak kandungnya bernama Arif Rahman (34) yang diduga mengalami gangguan jiwa untuk diamankan sebagai terduga pelaku ke Mapolres Muara Enim.

"Untuk sementara belum bisa dipastikan siapa pembunuhnya, namun diduga kuat dilakukan oleh anaknya sendiri yang terganggu psikologisnya. Sebab di dalam rumah tersebut dihuni tiga orang yakni Korban, istri korban yang juga terganggu psikologisnya dan anaknya yang juga terganggu psikologisnya," ujarnya.

Masih dikatakan Kasat Reskrim, bahwa dari keterangan tetangga bahwa terduga pelaku mengalami gangguan jiwa setelah di drop out (DO) dari tempat kuliah yang bersangkutan. Sedangkan korban terakhir kali terlihat keluar rumah untuk bermain kartu bersama tetangga pada hari Jum'at tanggal 17 Feb 2023 sampai pukul 23.00 WIB kemudian langsung pulang ke rumah. 

"Dari keterangan tetangga korba, memang korban sering cerita ke tetangga bahwa dirinya sering dianiaya oleh anak kandung korban," jelasnya.

Bahkan korban pernah berpesan kepada warga apabila tidak datang ke musholla untuk sholat agar dicek ke rumahnya. "Nanti kita panggil tim psikologis, apapun hasilnya kita akan lihat. Untuk sementara anaknya tersebut belum bisa dimintai keterangan. Untuk istri korban masih dalam keadaan sakit menahun dan terbaring dan belum bisa dimintai keterangan," pungkasnya.