Pengusaha Sawit Mikro Mini di Sumsel Hadapi Kesulitan Pemasaran Akibat Permendag Baru

ilustrasi/ist
ilustrasi/ist

Sebanyak 50 pengusaha sawit yang tergabung dalam Pengusaha Pabrik Kelapa Sawit Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (BPP Gappkes Mikemindo) Sumatera Selatan (Sumsel) kini menghadapi tantangan besar dalam memasarkan hasil produksi mereka. 


Kesulitan ini muncul setelah pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 2 Tahun 2025 pada tanggal 8 Januari 2025. Permendag yang merupakan revisi dari Permendag Nomor 26 Tahun 2024, mengatur tentang pengetatan ekspor Used Cooking Oil (UCO) dan residu, dengan tujuan untuk memprioritaskan industri dalam negeri. 

Namun, kebijakan ini berdampak signifikan pada pengusaha pabrik kelapa sawit mikro mini di Sumsel. Mereka kesulitan menemukan pasar untuk produk mereka karena ekspor UCO dan residu dibatasi.

Ketua Gappkes Mikemindo Sumsel, Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa Permendag ini tidak hanya menyulitkan pengusaha, tetapi juga berdampak pada petani. Pasalnya, brondolan buah kelapa sawit yang seharusnya bisa diolah secara maksimal kini hanya bisa dimanfaatkan secara terbatas.

"Kami berharap pemerintah yang baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dapat lebih memperhatikan nasib masyarakat yang bergerak di bidang hilirisasi, UMKM, serta mikro mini menengah," ujar Amran.

Dia pun berharap dengan diskusi ini maka dapat menemukan solusi serta pemerintahan yang baru di pimpin oleh Presiden Prabowo ini lebih memikirkan masyarakat yang bergerak dibidang hilirisasi, UMKM, serta Mikro Mini menengah.

"Permendag ini bisa berdampak juga kepada para petani, karena brondolan buah kelapa sawit yang seharusnya bisa dimanfaatkan secara besar kini tidak bisa lagi dan hanya terbatas,” ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini kepengurusan Gappkes Mikemindo Sumsel sendiri berjumlah 50 orang yang merupakan pengusaha Kelapa Sawit Mikro Mini di Sumsel.

"Inilah harapan besar kami sebagai pengusaha yang ingin juga membantu para petani. Jadi kami harapkan pemerintah juga harus berperan aktif dan mencari solusi terbaik dari permasalahan yang saat inj terjadi," harapnya.