Setelah mendapat sorotan masyarakat lantaran bantuan yang diberikan kepada Kaka Aldiano (11), bocah penderita penyakit cairan di otak dinilai kurang layak yakni berupa satu pack pampers, satu kaleng susu dan satu kotak roti.
- Jangan Terlena Pandemi Sudah Berakhir, DPRD Sumsel Ingatkan Varian Baru Omicron
- Puluhan Ribu Pelanggar Lalu Lintas di Sumsel Terekam ETLE
- Ribuan Warga di Aceh Utara Diungsikan Akibat Banjir Setinggi Satu Meter
Baca Juga
Akhirnya, Pemerintah Kabupaten OKU Timur melalui TP PKK diketuai dr Sheila Noberta bersama Dinas Sosial dan Baznas OKU Timur, mengunjungi kediaman Kaka Aldiano di Dusun Bukit Napuh, Kecamatan Martapura.
Selain memberikan bantuan yang pantas, dr Sheila Noberta juga langsung membawa bocah malang tersebut ke RSUD Martapura untuk mendapat penanganan kesehatan gratis.
“Setelah mengetahui adanya pemberitaan mengenai Kaka, kita langsung berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memberikan bantuan fasilitas kesehatan gratis. Sekarang Kaka sudah dibawa ke RSUD Martapura untuk dicek kesehatannya serta ditangani secara medis,” ungkapnya, Minggu (15/1).
Sementara, Muawanah (40), ibu Kaka Aldiano mengungkapkan rasa terimakasih atas bantuan baik berupa materi maupun fasilitas kesehatan gratis yang telah diberikan kepada putranya.
”Alhamdulillah, ibu bupati langsung yang datang memberikan bantuan dan membawa Kaka ke rumah sakit. Saya benar-benar merasa terbantu, semoga Kaka bisa lebih baik dan sehat,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Dinkes OKU Timur melalui Puskesmas Martapura mendatangi rumah Kaka Aldiano, untuk memberikan bantuan satu pack pampers popok, satu kaleng susu dan roti. Akan tetapi tidak memberikan bantuan kesehatan kepada bocah pengidap cairan di otak tersebut.
Namun, M Yakub saat masih menjabat Sekretaris Dinkes OKU Timur, membantah dan mengaku jika pihaknya sudah memberikan pelayanan kesehatan sejak Kaka kecil hingga sekarang.
“Melalui program kesehatan publik di Puskesmas, yang bersangkutan sejak kecil sampai sekarang sudah mendapat perawatan rutin secara berkala, setahun enam kali,” tegasnya.
Sementara, Muawanah membeberkan, bahwa putranya memang pernah mendapat perhatian dari beberapa perwakilan Pemerintah OKU Timur.
“Tapi itu saat anak saya berumur 4 tahun, dan suami saya masih ada, belum meninggal dunia. Artinya sudah 7 tahun yang lalu,” cetusnya.
- Bus Putra Sulung Dihantam Kereta Api, DPRD Sumsel Minta di Kota Baru Di Pasang Pintu Perlintasan
- Pupuk Mahal, Harga Gabah Anjlok, Petani di OKU Timur Menjerit
- Kembali Berpasangan di Pilkada OKU Timur, Enos-Yudha Resmi Daftar ke PKB