Pemerintah Resmi Alihkan 75,51 Persen Saham Semen Baturaja ke SIG

Penandatangan akta ingreng/ist
Penandatangan akta ingreng/ist

Pemerintah Indonesia resmi mengalihkan saham Negara Republik Indonesia sejumlah Rp7,4 miliar saham Seri B dengan nilai seluruhnya sebesar Rp2,8 triliun atau mewakili 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Semen Baturaja ke dalam saham SIG.


Direktur Utama SIG, Donny Arsal dalam pres rilisnya, Minggu (25/12) mengatakan bahwa belum lama ini pihaknya melakukan penandatanganan Akta Inbreng bersama Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo sebagai kelanjutan Program Integrasi BUMN Sub Klaster Semen melalui proses Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Dia menjelaskan, transaksi inbreng saham ini tidak mengubah porsi kepemilikan Negara RI atas saham pengendali di SIG. Negara RI juga tetap memiliki 1 saham Seri A Dwiwarna di Semen Baturaja.

"Integrasi Semen Baturaja ke SIG merupakan langkah besar untuk memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen dalam menghadapi tantangan pasar yang  kompetitif," kata Doni.

Hingga saat ini, SIG telah terbukti mampu menciptakan nilai atas sinergi dari berbagai entitas di dalam grup sehingga menjadi competitive advantage dalam persaingan di industri semen. “Semen Baturaja adalah kekuatan di Sumatra Bagian Selatan," jelasnya.

Integrasi Semen Baturaja ke SIG memiliki potensi sinergi yang sangat besar untuk mendukung posisi dan melengkapi footprint BUMN Sub Klaster Semen, khususnya di wilayah Sumatra yang merupakan pasar domestik terbesar kedua, memenangkan persaingan ketat dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan negara, serta memantapkan langkah SIG untuk menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di regional.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, hari ini kita menyelesaikan salah satu milestone penting dari keseluruhan rencana transformasi BUMN untuk streamlining dan clustering Sub Klaster semen.

Sebagai sektor strategis, pihaknya ingin mendorong BUMN Sub Klaster Semen sebagai penggerak industri semen yang berkelanjutan melalui optimalisasi distribusi, pemasaran, dan efisiensi produksi yang terkoordinasi secara regional dan nasional.

“Indonesia memiliki proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 yang paling sehat pada kisaran 4,5-5 persen, dimana pada kuartal IV tahun ini daya beli masyarakat berjalan cukup cepat," jelasnya.

Pada tahun 2023 juga akan menjadi momen realisasi pembangunan IKN sebagai katalis infrastruktur dan properti, serta berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang diharapkan dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun, industri semen pun segera pulih melalui inovasi, optimalisasi dan efisiensi untuk mengatasi beban biaya.

Untuk diketahui PT Semen Baturaja (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 14 November 1974 yang pada awal pendiriannya kepemilikan saham Perseroan terdiri dari PT Semen Padang (Persero) sebesar 55 persen dan PT Semen Gresik (Persero) sebesar 45 persen.

Pada 9 November 1979, atau setelah lima tahun berdiri, terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham, menjadi 88 persen Pemerintah Republik Indonesia, 7 persen PT Semen Gresik (Persero) dan 5 persen PT Semen Padang (Persero).

Dengan perubahan komposisi saham tersebut, Perseroan berganti nama menjadi PT Semen Baturaja (Persero) pada 19 Agustus 1980 dan puncaknya ditanggal 15 Oktober 1991 seluruh saham Perseroan diambil alih secara penuh oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Pada 28 Juni 2013, seiring dengan perkembangan bisnis Perseroan, PT Semen Baturaja (Persero) melakukan aksi korporasi yakni penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dimana saham Perseroan resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan Kode Saham SMBR.

"Dengan adanya aksi korporasi tersebut, Status Perseroan berubah menjadi Perseroan Terbuka dan mengalami perubahan nama menjadi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk," ujar Doni menambahkan.