Pemerintah Bahas Penurunan Biaya Haji Tanpa Kurangi Pelayanan

ilustrasi/ist
ilustrasi/ist

Pemerintah menggelar rapat koordinasi antara Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, Wamenag Muhammad Syafi’i serta Mensesneg Prasetyo Hadi dan Pimpinan DPR Sufmi Dasco Ahmad di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (27/12).


Rapat koordinasi ini membahas persoalan haji, mulai dari biaya yang lebih murah serta kualitas pelayanan.

"Sesuai arahan melalui Pak Dasco, bapak Presiden RI, Prabowo Subianto menginginkan jemaah haji lebih, lebih efisien, lebih tertib dibandingkan tahun sebelumnya. Maka itu kami selaku Menteri agama diminta sebagai apa istilahnya penanggung jawab," kata Menag RI.

Dalam rapat ini, salah satu pembahasan yaitu penurunan ongkos naik haji. Menurutnya, upaya yang kemungkinan dapat dilakukan yaitu dengan memperpendek waktu tinggal jemaah di Arab Saudi. Mengingat, satu hari di Arab Saudi tentunya memakan biaya. "Tapi keputusan ini harus berunding dahulu dengan pihak Saudi," terangnya.

Meski pemerintah mengusahakan harga yang lebih murah. Namun, tidak serta merta mengurangi kualitas pelayanan.

“Jadi tetap ada efisiensi efektif tapi juga tidak mengurangi kualitas. Misalnya pesawatnya jangan-jangan kita mencari murah tetapi malah justru pesawat tua jadi itu di warning juga buat kita,” terangnya.

Disisi lain, Wamenag, Muhammad Syafi’i menambahkan, yang menjadi sorotan lainnya yaitu pembimbing haji. Di tahun sebelumnya, pembimbing haji ini terkadang dikeluhkan para jemaah. Lantaran kemampuan fisik yang kurang. Akibatnya, pembimbing haji terpaksa dibantu oleh jemaah.

“Kedepan, pemimpin haji ini harus betul-betul kompeten dalam seleksinya. Sehingga pelayanan haji di dalam negeri dan di tanah suci khususnya, itu benar-benar menggambarkan tupoksi dari pelayanan tidak sebaliknya mereka justru ikut bersama-sama ingin dilayani,” pungkasnya.