Peduli Lingkungan, Pelepah Pinang dan Anyaman Bambu jadi Wadah Daging Kurban

Camat Bayung Lencir M Imron mendatangi pusat kerajinan besek dari anyaman bambu yang akan digunakan untuk wadah daging kurban. (Ist).
Camat Bayung Lencir M Imron mendatangi pusat kerajinan besek dari anyaman bambu yang akan digunakan untuk wadah daging kurban. (Ist).

Kebiasaan unik dilakukan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Bayung Lencir saat lebaran Iduladha yakni memborong kerajinan tangan masyarakat berupa piring dari pelepah pinang dan besek dari anyaman bambu.


Hal itu dilakukan bukan tanpa tujuan, yakni untuk mengurangi penggunaan kantong plastik saat pembagian daging kurban. Serta meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya menjaga lingkungan. 

"Jadi sudah beberapa tahun terakhir kita lakukan, pembagian daging kurban pakai pelepah pinang dan besek dari anyaman bambu," ujar Camat Bayung Lencir, M Imron, Sabtu (9/7/2022). 

Tahun ini, kata Imron, pihaknya menyediakan 400 buah piring yang terbuat dari pelepah daun pinang dan 300 buah besek dari anyaman bambu. "Itu kita bagikan ke masyarakat agar bisa digunakan besok usai pemotongan hewan kurban," jelas dia. 

Untuk mendapatkan barang-barang itu, Imron mengaku pihaknya bekerjasama dengan KUD Mendis Maju Bersama dan Ikatan Keluarga Pasundan Bersatu. "Penggunaan wadah non plastik untuk pembagian daging kurban ini juga sebagai tindakan lanjut dari instruksi Pj Bupati Muba bapak Apriyadi," kata Imron. 

Hal yang sama juga dilakukan di Kecamatan Lalan, warga di daerah tersebut memanfaatkan daun kelapa sawit dan anyaman bambu untuk wadah daging kurban. "Daun kelapa sawit dan bambu di anyam. Kita semaksimal mungkin untuk tidak menggunakan kantong plastik," ujar Camat Lalan Andi Suharto.