Pedagang sayur di pasar inpres Muara Enim, Sumatera Selatan mengeluhkan pihak agen yang ikut berjualan dengan harga dibawah eceran.
- Dua Unit Pompa Portable Dikerahkan Surutkan Air di Jalan Protokol
- Imbau Warga Segera Vaksinasi, Wako: Belum Divaksin, Tak Bisa Dapatkan Pelayanan Umum
- Tak Ada Halalbihalal, Pemprov DKI Langsung Masuk Kerja Usai Cuti Lebaran
Baca Juga
Sebab, harga jual agen yang di bawah eceran, membuat para pedagang kesulitan menjual barang mereka lantaran masyarakat lebih memilih untuk memilih dengan harga murah yang dipasarkan oleh agen.
"Silahkan lihat sendiri kondisi pedagang sayur di pasar inpres Muara Enim ini, sangatlah sepi, selain pedagang bertambah banyak agen sayur juga ikut menjual dagangan dibawah harga standar eceran pedagang di sini," keluh ujar Devi, salah satu pedagang sayur di Pasar Inpres Muara Enim, Kamis (13/6).
Menurut Devi, pihak agen seharusnya tidak menjual sayur secara ecer dengan harga di bawah standar para pedagang di sini karena dapat memutus rezeki para pedagang kecil.
"Penyebab lain penurunan jumlah pembeli ini bisa jadi karena perpindahan tempat dari gedung lama ke gedung baru, namun yang paling terasa adalah ulah para agen," ujarnya.
Seharusnya agen cukup mengisi ke pedagang dan tidak serta merta ikut mengecer dagangan dengan harga rendah. Bayangkan kalau pedagang mengambil cabai Rp 60.000 per kilo dari agen dan menjual kembali dengan harga yang sama.
Tidak adanya selisih harga keuntungan dapat mengancam pendapatan para pedagang eceran.
"Hal ini tentu mencekik pedagang kecil seperti kami, kami berharap pemerintah ada solusi terkait hal ini, atau menyamaratakan harga ecer di pasar inpres Muara Enim,"harap Devi.
Hal senada diungkap pedagang lainnya, RHM (42) mengatakan semenjak agen ikut mengecer sayuran pada pembeli, jangankan untuk pedagang sayur kebanyakan merugi dan modal tidak kembali.
Dikatakan RHM, para agen kerap bongkar sayur di malam hari, dulu itu dimanfaatkan oleh pedagang untuk mengambil dan membeli sayuran.
"Biasanya mengambil sayur di area parkir pasar inpres, lokasi itu dimanfaatkan untuk bongkar sayuran dari agen ke pedagang, namun sekarang sudah seperti pasar malam, agen juga melayani pembeli sampai pukul 04.00 WIB," ujarnya.
Sepinya pengunjung di lapak sayur ini dugaannya masyarakat Muara Enim sudah lebih dulu belanja di malam hari atau subuh ke lapak agen dengan harga yang sama.
"Harusnya dibedakan mana pedagang mana bukankah dari jumlah pembelian beda kami pedagang sekali beli 10 sampai 15 Kg, nggak masuk akal kalau harganya disamakan dengan yang beli 1 kg, harusnya kalau ecer itu harga dipatok sama," tegasnya.
Dirinya berharap pemerintah mengambil langkah terkait solusi konkret persoalan ini, jangan biarkan pedagang kecil menjerit. Bahkan harga sayur yang sudah subsidi saja tidak ada yang membeli.
"Mayoritas agen sayur berasal dari daerah Pagar Alam, Semendo, Curup dan Linggau," bebernya.
Pantauan di lapangan harga jual ecer beberapa sayuran di pasar inpres Muara enim Cabai Merah Rp65.000 per kilo, Cabai setan Rp 45.000, cabai rawit Rp 50.000, Tomat Rp 13.000, bawang merah Rp50 ribu dan bawang putih Rp 45.000.
Sedangkan harga agen yang ikut mengecer sayur, menjual cabai dengan harga Rp 60.000 per kilo, cabai setan Rp 40.000, cabai rawit Rp 45.000, tomat Rp10.000, bawang merah Rp 45.000 dan bawang putih Rp 38.000.
- Survei IPO Institute, Warga Muara Enim Tak Mau Pemimpin yang Tersandung Hukum
- Sejumlah Kotak Suara di KPU Muara Enim Ditemukan Rusak
- Polres Muara Enim Intensifkan Patroli Rutin untuk Pastikan Keamanan Jelang Pilkada Serentak 2024