Sejumlah pedagang beras di Pasar Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, terpaksa mendatangkan beras dari wilayah Provinsi Lampung. Langkah ini diambil menyusul minimnya pasokan beras dari wilayah Empat Lawang dan sekitarnya, yang disebabkan oleh gagal panen akibat musim kemarau berkepanjangan.
- Listrik Padam Empat Jam, Aktivitas Warga dan Pelayanan Publik Terganggu
- Pasutri Jadi Korban Begal di Jalan Poros Tebing Tinggi - Pendopo, Sepeda Motor Raib
- Sempat Terbakar, Karhutla di Empat Lawang Padam Usai Hujan
Baca Juga
Wati, salah seorang pedagang beras di Pasar Pulo Mas, Tebing Tinggi, mengungkapkan bahwa sebagian besar petani di wilayah tersebut mengalami gagal panen karena cuaca yang tidak mendukung.
"Iya, beras ini dari Lampung, kalau dari wilayah kita dan daerah tetangga banyak yang gagal panen, karena musim kemarau," ujarnya saat ditemui wartawan, Rabu (28/8).
Akibat terbatasnya pasokan beras lokal, harga beras di pasar pun mengalami kenaikan. Wati menyebutkan bahwa saat ini ia terpaksa menjual beras dengan harga Rp13 ribu per kilogram, naik dari harga sebelumnya yang berkisar antara Rp12 ribu hingga Rp12,5 ribu per kilogram.
Kenaikan harga beras ini dapat dimaklumi oleh masyarakat setempat, termasuk Eni, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Tebing Tinggi. Ia menyadari bahwa kenaikan harga tersebut tidak dapat dihindari mengingat kondisi musim kemarau yang sedang berlangsung.
"Walaupun naik, mau diapakan. Sekarang ini memang kondisinya musim kemarau," ucap Eni.
Meskipun demikian, Eni dan warga lainnya berharap pemerintah dapat turun tangan untuk memastikan ketersediaan stok beras di Empat Lawang tetap terjamin. "Sebab, andaikata murah kalau berasnya tidak ada, ya percuma," tandasnya.
- Listrik Padam Empat Jam, Aktivitas Warga dan Pelayanan Publik Terganggu
- Pasutri Jadi Korban Begal di Jalan Poros Tebing Tinggi - Pendopo, Sepeda Motor Raib
- Sempat Terbakar, Karhutla di Empat Lawang Padam Usai Hujan