Pasien Isoman di Bayung Lencir Tidak Dikucilkan, Dibantu Gerakan Baylen LiGat

Petugas gabungan Desa Suka Jaya mengantarkan bantuan makanan dan logistik kepada warga yang menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19. (Humas Pemkab Muba/rmolsumsel.id)
Petugas gabungan Desa Suka Jaya mengantarkan bantuan makanan dan logistik kepada warga yang menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19. (Humas Pemkab Muba/rmolsumsel.id)

Warga Bayung Lencir memiliki Gerakan Bayung Lencir Peduli Warga Terdekat (Baylen LiGat) yang bertujuan membantu warga yang membutuhkan bantuan khususnya yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.


Camat Bayung Lencir, M Imron mengatakan, Baylen LiGat ini sebagai bentuk kesetiakawanan sosial di mana jika ada warga yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah maka warga tidak mengucilkan pasien tersebut.

Justru mereka akan membantu pasien dan keluarganya dari segi logistik. Camat bersama Forkopimcam mendukung gerakan ini dengan melibatkan pihak swasta untuk menjalankan Baylen LiGat.

“Ini gerakan warga untuk membantu warga sekitar. Gerakan ini juga membuktikan kepekaan dan kepedulian sosial masyarakat Muba, khususnya Bayung Lencir terus tumbuh seiring pagebluk Covid-19. Gerakan seperti ini yang harus kita support. Kita sarankan para kepala desa untuk memperkuat gerakan warga ini secara administratif. Lalu desa melakukan musyawarah desa (Musdes),” kata Imron, Jumat (9/7).

Imron menerangkan, salah satu desa yang sudah menyelesaikan Musdes yakni Desa Suka Jaya. Musdes dilakukan Kamis (8/7).

“Praktis, ligat dan gerak cepat. Hasil rapat, pertama adanya tempat memasak yang dipusatkan di rumah RT setempat. Kedua, secara bergiliran dalam sehari ada 2 kepala keluarga bertanggung jawab  memasak bagi pasien isoman. Ketiga, pengantaran makanan dilakukan oleh RT, Pemdes dan Nakes sekaligus mengecek kondisi kesehatan warga isoman. Terakhir, warga secara swadaya memberikan bahan mentah bagi yang mampu. Sementara warga yang tak mampu berpartisipasi ikut memasak di rumah RT,” papar Imron.

Sebelumnya, Kamis (8/7), Bupati Muba Dodi Reza Alex telah mempopulerkan isoman care bertajuk Gerakan Muba Peduli Warga Terdekat (MUBA LiGat) di mana Ligat dalam bahasa Sekayu berarti lincah.

Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi Dariusmansyah mengatakan, proses pengantaran makanan kepada pasien isoman dilakukan oleh tetangga dikawal oleh pemerintah setempat, tenaga kesehatan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Menurutnya upaya ini sinergi dengan gerakan Kapolda Sumsel yakni Serbu Kampung Covid.

“Seluruh stakeholder mendukung gerakan ini. Alhamdulillah dalam waktu satu minggu, Kecamatan Bayung Lencir mampu masuk ke zona kuning dan diharapkan membaik hingga zona hijau,” ucap Azmi.