Palembang Masih Berhadapan dengan Sanitasi yang Buruk

Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda meninjau pemukiman warga yang sanitasi buruk/ist
Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda meninjau pemukiman warga yang sanitasi buruk/ist

Masalah terkait sanitasi di sebagian kota Palembang masih terbilang buruk, hal ini akibat kurangnya partisipasi masyarakat dan tidak memiliki kesadaran begitu besar untuk memperhatikan pola hidup bersih sehingga permasalahan tersebut menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah kota Palembang.


Melalui keterangan Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda, hampir rata-rata sungai di Palembang masih banyak dicemari oleh limbah rumah tangga bahkan kotoran manusia yang bersumber dari kakus yang sengaja dibuat di sepanjang bantaran sungai.

"Melalui kunjungan yang dilakukan untuk melihat kondisi sanitasi warga, tepatnya di anak Sungai Demang Jambul ini, kita kembali bisa melihat bahwa sebagian warga di sini tidak memiliki sanitasi yang mumpuni," katanya saat berkunjung di Kelurahan 2 Ulu.

Menyaksikan keadaan yang dinilainya cukup memprihatinkan, dia kemudian kembali berucap, perlunya perbaikan infrastruktur bagi warga yang bermukim di bibir sungai, terkhusus penyediaan septic tank atau MCK yang sesuai standar.

"Kita akan segera mengusulkan keinginan warga agar bisa mendapatkan septic tank atau mck individual, agar tidak lagi melaksanakan kegiatan buang kotoran di sungai, baik itu kotoran manusia ataupun sampah rumah tangga. harapan kita agar sungai ini benar-benar bisa terjaga," imbuhnya pula

"Karena ini kami meminta  kepada dinas terkait untuk mendata, mana-mana warga yang tidak mampu membuat septic tank secara mandiri, maka pemkot harus hadir di sana untuk memberikan bantuan, khususnya yang paling kita harapkan bantuan dari kementerian," tegasnya.

Tidak hanya itu, saat disinggung soal rencana pembangunan Water Front City, dia menegaskan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya dan terus melakukan koordinasi dengan provinsi dan kementerian agar bisa sama-sama mewujudkan visi dan misi tersebut.

"Kita selalu berupaya dan terus berkoordinasi dengan provinsi dan juga kementerian agar juga nanti ke depan memang benar-benar bisa mewujudkan visi-misinya. selama pandemi diakui memang cukup terkendala untuk mewujudkan beberapa infrastukrut yang memadai, tentu ini juga turut dirasakan di lingkup nasional, dimana pembangunan-pembangunan tidak bisa terlaksana secara maksimum," tandasnya.