Oknum Honorer Sekap dan Ancam Guru SMPN 1 Palembang dengan Senjata Tajam, Motifnya Ternyata Ini

Pelaku saat diamankan. (ist/rmolsumsel.id)
Pelaku saat diamankan. (ist/rmolsumsel.id)

Motif penyekapan dan pengancaman terhadap Marlita Yuana (54), guru SMPN 1 Palembang, akhirnya terungkap. Pelaku, seorang guru honorer berinisial TD, nekat melakukan aksi tersebut lantaran permasalahan gaji temannya yang juga honorer di sekolah tersebut.  


Kapolsek Ilir Barat I Palembang, AKP Ricky Mozam menjelaskan, kejadian tersebut dipicu oleh pelaku yang mempertanyakan gaji rekannya kepada korban. 

"Motif pelaku ini adalah menanyakan gaji honorer temannya yang bekerja di sekolah yang sama. Namun, setelah kami konfirmasi, gaji tersebut ternyata sudah dibayarkan," ujar Ricky, Selasa (4/2/2025).  

Pihak kepolisian yang menerima laporan langsung menuju lokasi kejadian dan berhasil mengamankan pelaku.

"Pelaku sudah kami amankan di Mapolsek Ilir Barat I bersama barang bukti berupa sebilah pisau. Saat ini, kami juga menyelidiki keberadaan airsoft gun yang disebut korban," tambah Ricky.  

Pelaku dijerat dengan pasal berlapis, yaitu Pasal tentang Pengancaman dan Undang-Undang Darurat Tahun 1951 terkait kepemilikan senjata tajam.  

"Kasus ini masih kami dalami, termasuk kaitannya dengan laporan yang sebelumnya dilayangkan oleh korban pada 17 Januari lalu. Saat itu, korban melaporkan bahwa pelaku terus menerornya dan mencari keberadaannya di sekolah setiap hari," ucap Ricky.

Peristiwa penyekapan dan pengancaman itu terjadi pada Selasa pagi di salah satu ruangan di SMPN 1 Palembang, Jalan P.A.K. Abdul Rohim, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang.

Menurut keterangan korban, pelaku tidak hanya menyekapnya, tetapi juga mengancam menggunakan senjata tajam dan pistol.  

"Saya sempat disekap dan diancam akan dibunuh. Pelaku membawa pisau dan pistol, dan ini bukan pertama kalinya saya diteror. Sebelumnya, dia juga sempat mengancam akan menembak saya," ungkap Marlita.