Pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar, diikuti pengusaha jalan tol Jusuf Hamka. Pria yang akrab disapa Babah Alun tersebut juga menyatakan mundur dari anggota Dewan Penasihat Golkar sekaligus pencalonan di Pilkada Jakarta maupun Jawa Barat.
- Airlangga: Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta Tergantung Survei
- Airlangga Bantah Ahok yang Sebut Jokowi Tak Bisa Kerja
- Pembagian Bansos Disentil Ahok, Ketum Golkar Airlangga: Sudah Ada Sejak Awal Pemerintahan
Baca Juga
“Pas Pak Airlangga mengundurkan diri dari ketum, saya melihat bahwa politik itu sedemikian keras dan kasar, saya lebih baik mengundurkan diri. Karena saya ingin jadi pekerja sosial yang lembut, dan yang enggak keras-keras,” kata Jusuf Hamka kepada wartawan, Minggu (11/8).
Kendati demikian, Jusuf Hamka juga memastikan tidak ada gejolak di internal Golkar. Termasuk mengenai isu perebutan kursi ketua umum di antara kader-kader partai beringin.
“Bukan perebutan saya pikir, tetapi direbut kalau saya bisa katakan itu direbut. Bukan perebutan kalau menurut saya,” jelasnya.
Namun, Jusuf Hamka tidak membeberkan secara rinci siapa pihak-pihak yang mencoba mendongkel Airlangga dari kursi Ketua Umum Golkar.
Menurut Babah Alun, pihak-pihak yang bisa melengserkan seseorang dari kepemimpinan tentunya sosok kuat dan berkuasa.
“Kalau direbut, yang bisa merebut, itu pasti yang powerful, enggak tahu siapa, saya enggak berani ngomong, belum tahu juga sebenarnya,” pungkasnya.
- Maju Pilgub Lampung Lewat PDIP, Nasib Arinal Segera Dibahas Partai Golkar
- Membelot ke PDIP, Arinal Djunaidi Harus Dipecat Golkar
- Golkar Adukan Penyebar Foto Diduga Bahlil Duduk Disamping Whisky