Partai Amanat Nasional (PAN) mengingatkan Muhammadiyah agar profesional dan juga hati-hati ketika mengelola tambang.
- Idul Adha 2025 Jatuh pada 6 Juni, Keputusan Kemenag dan Muhammadiyah Seragam
- Jokowi Didorong Pilih Tokoh Muhammadiyah Pimpin BPIP
- NU dan Muhammadiyah Diprediksi Cuma Jadi Broker IUP Tambang
Baca Juga
Pesan itu disampaikan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno setelah Muhammadiyah resmi menerima tawaran izin pengelolaan tambang dari pemerintah.
Eddy yang juga Wakil Ketua Komisi VII DPR RI berharap, dengan sikap kehati-hatian Muhammadiyah yang didukung dengan profesionalitas akan membawa manfaat untuk umat.
"Sejak awal di Komisi VII DPR RI saya selalu sampaikan pentingnya prinsip kehati-hatian dalam mengelola izin tambang dari pemerintah. Hal itu juga yang kemudian menjadi prinsip Muhammadiyah," kata Eddy Soeparno kepada wartawan, Senin (29/7).
Eddy menguraikan selama ini usaha pertambangan khususnya tambang batubara erat dikaitkan dengan kerusakan lingkungan dan emisi karbon.
Hal itu, bagi Eddy, bakal merusak citra Muhammadiyah sebagai organisasi massa Islam terbesar di Indonesia jika tidak mampu dikelola dengan baik.
"Karena itu kami berharap Muhammadiyah dapat menunjukkan kepada publik bahwa pengelolaan usaha tambang batubara mereka kelak dilakukan secara bertanggung jawab dan patuh pada kaidah-kaidah pelestarian lingkungan," pungkasnya.
- Idul Adha 2025 Jatuh pada 6 Juni, Keputusan Kemenag dan Muhammadiyah Seragam
- Belum Ada Deal DPR dan Pemerintah soal Izin Tambang Perguruan Tinggi
- Berantas Tipu-tipu Izin Tambang, Menteri Bahlil Bakal Bentuk Ditjen Gakkum