Sebuah bom mobil meledak dan menewaskan empat petugas keamanan di Negara Bagian Imo, Nigeria tenggara, pada Selasa (3/1) waktu setempat.
- Residivis di Lubuklinggau, Sayat Punggung Kakak Kandung Pakai Pisau Gegara Uang Rp 100 Ribu
- Dua Korban Selamat Kecelakaan Maut di Gelumbang Dirawat di RS Bari Palembang
- Masyarakat Panik, Maluku Barat Daya Diguncang Gempa Magnitude 6.5
Baca Juga
Komisaris Polisi Mohammed Barde mengatakan mereka yang tewas dalam serangan terhadap konvoi yang membawa mantan gubernur Ikedi Ohakim itu termasuk tiga petugas polisi dan seorang pejabat paramiliter.
"Pria itu (Ohakim) disergap dan dia bisa bermanuver dan melarikan diri," kata Barde, seperti dikutip dari Africa News, Rabu (4/1).
"Empat personel keamanan tewas di mobil yang berbeda," katanya.
Serangan itu, kata Barde, merupakan kemunduran yang tidak menguntungkan bagi upaya pemerintah untuk memulihkan perdamaian di beberapa negara bagian tenggara Nigeria yang dilanda konflik.
Nigeria Tenggara telah mengalami peningkatan serangan kekerasan dalam beberapa tahun terakhir, sering disalahkan pada separatis yang mencoba melepaskan diri dari negara Afrika Barat untuk membentuk negara merdeka.
Para separatis yang mengidentifikasi diri sebagai Masyarakat Adat Biafra semakin beringas di tengah seruan referendum. Mereka kerap menargetkan orang-orang terkemuka dan pasukan keamanan di tenggara.
Pihak berwenang mengatakan telah mulai melakukan perburuan terhadap para pelaku penyerangan Selasa.
- Overstay, 8 WNA Asal Nigeria Ditangkap Imigrasi
- Atap Masjid Roboh Saat Shalat Jumat, 7 Jemaah Tewas
- Diduga Curangi Hasil Pemilu, Pemimpin Oposisi Nigeria Ajukan Petisi ke Pengadilan