Microsoft Bakal Kembangkan Game Mobile?

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Microsoft mengumumkan bakal membeli perusahaan game raksasa yakni Activision Blizzard dengan kesepatakan mencapai $68,7 miliar atau sekitar Rp1000 triliun


Activision, yang dikenal dengan game populer seperti Call of Duty dan Pro Skater Tony Hawk, telah terperosok dalam kontroversi selama beberapa bulan terakhir setelah laporan pelanggaran seksual dan pelecehan di antara para eksekutif perusahaan. Pada hari Senin, Activision mengatakan telah memecat puluhan eksekutif setelah penyelidikan.

Microsoft sejak beberapa tahun terakhir juga menjadi lebih agresif dengan game, diantaranya membeli pembuat Minecraft Mojang seharga $2,5 miliar atau sekitar Rp37,5 triliun pada tahun 2014. Dan tahun lalu, Microsoft menyelesaikan akuisisi pembuat game Bethesda senilai $7,5 miliar atau sekitar Rp112,5 triliun.

CEO Microsoft Satya Nadella adalah CEO Big Tech pertama yang secara terbuka mengakui nilai metaverse, beberapa bulan sebelum CEO Meta Mark Zuckerberg. Saat ini, dunia virtual didominasi oleh game, tetapi harapannya adalah mereka berkembang untuk memenuhi demografi lain dan menggantikan banyak aktivitas jejaring sosial tradisional online.

“Ketika kami memikirkan visi kami tentang apa itu metaverse, kami yakin tidak akan ada metaverse tunggal yang terpusat,” kata Nadella dikutip dari CNBC.com.

Dengan diakuisinya perusahaan game raksasa ini, Micorsoft bbersasma Activision bakal fokus menyoroti kekuatan dan mengembangkan game mobile seperti Candy Crush, salah satu game seluler paling populer dan menguntungkan. Mereka juga menyoroti peluang untuk mempromosikan silang waralaba game populer dari kedua perusahaan, seperti Halo Microsoft dan World of Warcraft Activision.

“Dua tahun terakhir khususnya telah menunjukkan betapa pentingnya permainan untuk membantu orang mempertahankan rasa kebersamaan dan memiliki, bahkan ketika mereka terpisah,” pungkasnya.