Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Empat Lawang 2024 tidak lepas dari ancaman berita hoaks dan kampanye hitam yang terus menghantui pesta demokrasi ini. Salah satu berita palsu yang sempat menghebohkan masyarakat ialah kabar mengenai calon bupati nomor urut 2, Joncik Muhammad, yang diklaim meninggal dunia di RS Charitas Palembang akibat gagal jantung.
- Masyarakat Diimbau Tak Terpengaruh Kampanye Hitam dan Negatif, Pilih Calon yang Punya Ide Gagasan Terbaik
- Jelang Pilkada 2024, Kapolres Lubuklinggau Ajak Warga Hindari Hoaks dan Kampanye Hitam
- Mulai Framing Media, Kampanye Hitam Rentan Susupi Pemilu 2024
Baca Juga
Kabar tidak benar tersebut dengan cepat menyebar melalui media sosial, memicu berbagai tanggapan dari warganet. Merespons situasi ini, kuasa hukum Joncik Muhammad langsung melapor ke Polda Sumsel untuk mengusut pihak yang bertanggung jawab atas penyebaran berita hoaks tersebut.
Fenomena hoaks seperti ini tidak hanya menyerang pasangan calon, tetapi juga berpotensi merusak kredibilitas penyelenggara dan pengawas Pilkada.
Guna mengantisipasi dampaknya, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Empat Lawang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama para pemangku kepentingan pemilu, yang berlangsung di Aula RM Bintang, Tebing Tinggi.
Ketua Bawaslu Kabupaten Empat Lawang, Rodi Karnain, melalui Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, Ahmad Fatria Arsasi, menjelaskan, bahwa hoaks dan kampanye hitam lebih sering muncul pada Pilkada dibandingkan Pemilu nasional.
"Jumlah peserta yang lebih sedikit di Pilkada membuat persaingan lebih ketat dan potensi serangan antar kandidat lebih tinggi," ujarnya pada Kamis (7/11).
Ahmad Fatria menambahkan, rakor ini menjadi forum penting untuk menyatukan strategi pencegahan dan penindakan, agar informasi palsu tidak merugikan masyarakat maupun peserta Pilkada.
"Kami berharap Pilkada di Empat Lawang dapat berjalan damai dan tetap berada dalam zona hijau," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri Denin, menekankan pentingnya bijak bermedia sosial dalam mencegah penyebaran hoaks dan kampanye hitam. Ia mengingatkan semua pihak, termasuk penyelenggara, pengawas, polisi, dan TNI, untuk tetap profesional dan tidak mudah terprovokasi.
"Hoaks dan kampanye hitam sering berawal dari media sosial. Jaga etika dalam bermedia sosial, pastikan dulu kebenarannya sebelum membagikan informasi," tegas Fauzan.
Ia juga meminta masyarakat untuk menjadi pahlawan demokrasi dengan tetap tenang menghadapi hoaks. "Hadapi hoaks dengan kepala dingin dan sikap profesional," tambahnya.
- Liburan Berubah Mencekam, Alan Jadi Korban Pembegalan di Jalan Poros Empat Lawang
- Truk Batu Bara Lintasi Jalan Permukiman di Empat Lawang, Tak Kuat Nanjak hingga Timpa Rumah Warga
- Pemuda di Musi Rawas Ditangkap Bawa Sajam Usai Acara Pernikahan