Penunjukan Letnan Jenderal (Purn) Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai menuai sorotan publik.
- Yudo Margono Pastikan TNI Netral di Pemilu 2024
- Syahganda: 5 Hakim MK Punya Akal Sehat, Sisanya Terafiliasi Jokowi
- Jokowi Sesumbar Tahu "Daleman" Parpol, Cak Imin Pilih Fokus Rebut Hati Rakyat Bersama Anies
Baca Juga
Pasalnya, Djaka Budi diketahui merupakan mantan anggota Tim Mawar, unit Kopassus yang dikaitkan dengan kasus penculikan dan penghilangan paksa aktivis pada 1997-1998.
Namun, pemerintah menegaskan bahwa penunjukan ini dilandasi kebutuhan mendesak terhadap sosok yang tegas dan berani.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa Bea Cukai merupakan institusi strategis yang selama ini rentan terhadap berbagai pelanggaran, termasuk penyelundupan barang ilegal. Menurutnya, dibutuhkan figur yang kuat dan berani untuk menertibkan sektor tersebut.
"Nah, kalau pertanyaannya kenapa Bea Cukai ditugaskan dari unsur TNI, nah saudara-saudara mesti paham bahwa Bea Cukai ini setelah kita pelajari, itu membutuhkan sosok yang memang harus berani," ujar Prasetyo kepada awak media Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 23 Mei 2025.
Ia menyebut bahwa pelanggaran-pelanggaran serius seringkali terjadi melalui jalur Bea Cukai. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan koordinasi lintas wilayah dan instansi yang luas, kemampuan yang dinilai dimiliki Djaka Budi.
"Kita berdiskusi bahwa kita membutuhkan sosok yang memiliki kemampuan untuk berkoordinasi lintas wilayah, lintas instansi, lintas kementerian, karena jalur-jalur masuknya pos-pos Bea Cukai ini kan tersebar di seluruh wilayah Indonesia," jelas Prasetyo.
Prasetyo juga menegaskan bahwa Djaka Budi telah mengundurkan diri dari dinas aktif militer sesuai ketentuan sebelum menerima penugasan sebagai Dirjen Bea Cukai.
"Jadi beliau sudah mengundurkan diri secara peraturan perundang-undangan sudah tidak ada yang dilanggar," tegasnya.
Terkait kabar bahwa penunjukan Djaka Budi merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, Mensesneg menjawab diplomatis.
"Bersama-sama kita," ungkapnya.
- RUU Perlindungan Data Pribadi Disahkan DPR RI jadi Undang-undang
- Prof Widya Sumadinata: Keamanan Siber Perlu Ditingkatkan sebagai Model Baru Strategi Pertahanan Negara
- Respons Presiden Jokowi yang dihina Rocky Gerung:Itu hal-hal Kecil, Saya Kerja Saja