Seorang jurnalis ditembak mati di Meksiko Selatan pada Senin (22/8), insiden ini menambah korban jurnalis yang tewas menjadi 15 kasus sepanjang tahun ini, tahun yang dianggap paling mematikan bagi pekerja media di Meksiko.
- Pilkades di Demak Berujung Bentrok Antar Dua Kubu Pendukung
- Kapolri Isyaratkan Penerapan One Way Diperpanjang
- Bukan Meteor, Benda Menyala di Langit Lampung Bagian Sampah Antariksa Milik China
Baca Juga
Kolumnis Fredid Roman, yang juga pendiri dan direktur surat kabar La Realidad, ditemukan dengan luka tembak fatal di mobilnya di Chilpancingo, ibu kota negara bagian Guerrero di pesisir Pasifik.
Dilansir dari AA News, beberapa jam sebelum kematiannya, Roman menerbitkan sebuah unggahan di Facebook yang berjudul "Kejahatan Negara tanpa Menyalahkan Bos".
Pembunuhan Roman terjadi seminggu setelah jurnalis Juan Arjon Lopez ditemukan tewas di Meksiko Utara dengan tubuh yang menunjukkan tanda-tanda kekerasan.
Sebelumnya pembunuhan juga terjadi pada awal Agustus, Ernesto Mendez, seorang jurnalis dari Meksiko tengah dibunuh di Guanajuato.
Menurut kelompok hak asasi Article19, kekerasan terhadap pekerja media semakin meningkat sejak Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mulai menjabat pada Desember 2018. Organisasi itu mengatakan negara bagian Meksiko telah terlibat dalam lebih dari 38 persen dari semua serangan terhadap jurnalis selama periode ini.
Meksiko menjadi negara paling tidak ramah bagi para jurnalis di luar zona perang, selama periode Agustus telah tercatat tiga jurnalis yang dilaporkan tewas terbunuh.
- Polisi Meksiko Tangkap Boneka Chucky Pelaku Perampokan
- Perempuan Berusia 24 Tahun Ditemukan Tewas di Jerman
- Meksiko Tangkap 16 Tentara yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Lima Warga Sipil