Kembali tertundanya kompetisi Liga 2 Indonesia mendapat sorotan dari manajemen Muba Babel United (MBU). Klub kebanggaan masyarakat Musi Banyuasin ini menyebut kembali ditundanya pelaksanan kompetisi Liga 2 Indonesia 2021 menimbulkan efek bola salju.
- DKI Jakarta Anggarkan Rp119 Miliar Bangun Jalur Sepeda Baru
- Grand Launching Jalarta International Stadium Bakal Digelar Bulan Depan
- Sentil Ganjar dan I Wayan Koster, Diego Michiels: Tanggung Jawab, Kalau Di-banned Lagi
Baca Juga
"Kalau bicara kerugian tentu MBU juga mengalaminya, karena kamu sudah melakukan persiapan cukup lama. Dengan penundaan ini tentu manajemen harus kembali menyusun ulang program dan durasi kontrak di seluruh aspek akan mengalami penambahan waktu," jelas manajer tim MBU, Achmad Haris saat dihubungi Kamis (8/7) siang.
Menurutnya, selain dari persiapan tim dan durasi kontrak yang membengkak, pihaknya kini juga mengalami kesulitan untuk kembali meyakinkan para sponsor yang akan membantu tim MBU ke depannya.
"Dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama ada 2 pengumuman yang kami terima, pertama bahwasanya Liga 2 hanya diundur sebulan dan bergulir di awal Agustus, lalu baru kemarin juga sudah dirilis secara resmi bahwa kembali diundur ke awal September, tentu hal ini berdampak pada sponsor yang sangat membutuhkan kepastian kick off kompetisi guna pencairan dananya," jelasnya.
Diakuinya, kerugian yang dialami MBU ditaksir dapat mencapai 2 Miliar lebih mengingat biaya untuk akomodasi dan konsumsi tetap berjalan seperti biasanya. "Catering, penginapan tentu tidak bisa distop dan sebenarnya sudah kita perhitungkan sejak awal. Tetapi kini mau tidak mau ada penambahan waktu, kerugian bisa berkisar 2 Miliar lebih," terang dia.
Tidak hanya itu, manajemen MBU juga meminta ketegasan dari pihak operator liga maupun PSSI selaku otoritas tertinggi sepakbola di tanah air. "Harus ada panduan resmi bagi kita, regulasi yang mengatur bagaimana nantinya kondisi sepakbola dijalankan saat ini, sehingga baik manajemen klub ataupun pemain tidak ada yang dirugikan terkait hak dan kewajiban," jelasnya.
Dirinya mencontohkan di musim lalu saat terjadi force majeur dan kompetisi ditunda/dihentikan, ada regulasi tegas yang mengatur besaran nilai gaji yang disepakati bersama. Haris mengaku pihaknya saat ini masih menggelar latihan seperti biasa, namun telah membuka opsi untuk meliburkan tim kedepannya.
"Tapi kami masih mencari formula terbaik, karena di akhir Juli ada kemungkinan MBU akan mengikuti turnamen pra musim yang akan diikuti sesama kontestan Liga 2. Namun, kami masih wait and see, mengingat harus juga memperhatikan kondisi terkini di tanah air," ujarnya.
"Kita semua ingin sepakbola bergulir seperti biasanya, tetapi kita juga tidak boleh memaksakan diri dan tetap harus mengedepankan prokes serta mendukung program pemerintah dalam hal pencegahan, penanggulangan penyebaran Covid-19," lanjut Achmad.
- Sponsori Liga 1 2021/2022, Dirut BRI: Kami Ingin Lanjutkan Momentum Kebangkitan Ekonomi Nasional
- KS Tiga Naga Degradasi, Ghulam Fatkur Rahman Gabung Sriwijaya FC
- JAPFA Ramadan Cup 2022, Pemanasan Pecatur Indonesia Menuju SEA Games Vietnam