Warga Sukamaju digegerkan dengan penemuan sesosok mayat bayi yang ditemukan telah membusuk di Pemakaman Umum Husnul Khotimah, Sukamaju RT 04 RW 05 Kelurahan Air Lintang Kecamatan Muara Enim, jumat (12/5).
- Polisi Masih Selidiki Penyebab Tewasnya Sopir Truk Batubara di PALI
- Penemuan Kerangka Manusia di PALI Bikin Heboh
Baca Juga
Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Informasi dihimpun, penemuan mayat bayi tersebut sekitar pukul 9.45 WIB di pemakaman umum TPU Husnul Hotimah.
Saat itu para saksi yang sedang menggali kubur mencium aroma tidak sedap. Ketika dilihat ada mayat bayi yang dibalut kain putih di dalam kardus air mineral.
Melihat itu, warga langsung melapor ke kepolisian sehingga mayat berhasil diamankan dan dibawa ke kamar mayat RS HM Rabain untuk dilaksanakan pemeriksaan. Belum bisa dipastikan apa penyebab meninggalnya bayi tersebut, apakah dibunuh atau tidak karena lokasi penemuan jauh dari pemukiman.
Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi membenarkan perihal penemuan mayat bayi tersebut.
"Memang ada, untuk pemeriksaan visum bahwa mayat bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki," ujarnya.
Ia memperkirakan usia bayi itu sekitar satu bulan. Sementara, penyidik menduga bahwa bayi malang itu telah meninggal lebih dari satu pekan.
"Mayat bayi tersebut diduga telah meninggal lebih dari tujuh hari, itu dilihat dari lebam di mayat dan pembusukan di seluruh tubuh mayat bayi," ungkapnya.
Dari lokasi, polisi mengamankan barang bukti selembar kain warna putih dengan ukuran 1x1 meter, baju kaos lengan panjang dengan warna putih dan warna coklat di lengan baju dengan gambar angka 8 dam tulisan warna putih bertuliskan eight
. "Lalu kaos lengan panjang dengan warna putih list biru yang bergambarkan kartun hewan beruang dan bertuliskan happy bear," tukasnya.
- Muara Enim Kekurangan Tenaga Pengawas Sekolah Tingkat PAUD hingga SMP
- Muara Enim Borong 10 Medali Cabor Tembak di Porprov XIV Lahat
- Kebakaran di Lahan Konsesi Sawit Sumatera Agro Mandiri, Luasan Terbakar Sudah 100 Hektar
