Masyarakat Tepian Sungai Musi Kurang Dapat Fasilitas 

Suasana Forum Diskusi yang digelar Kantor Berita RMOL Sumsel di Istana Adat Kesultanan Palembang. (kenedy/rmolsumsel.id)
Suasana Forum Diskusi yang digelar Kantor Berita RMOL Sumsel di Istana Adat Kesultanan Palembang. (kenedy/rmolsumsel.id)

Tercemarnya air di Sungai Musi tak lepas dari kebiasaan buruk masyarakat tepian Sungai Musi yang masih membuang limbah rumah tangga ke sungai. Hanya saja, kondisi tersebut tak bisa sepenuhnya menjadi kesalahan masyarakat. 


Sebab, mereka yang tinggal di tepian Sungai Musi tidak mendapat fasilitas dari pemerintah. Mulai dari kurangnya tempat pembuangan sampah hingga fasilitas kesehatan yang kurang terjangkau. 

"Jangan hanya menjudge sumber kemiskinan dan sumber kumuh itu mereka yang tinggal di tepi sungai. Sebab, akses layanan kesehatan, perbedaanya sangat jomplang sekali. Ada hal yang belum terpenuhi, ini sebagai catatan kritis kami terkait kebijakan pemerintah terhadap wilayah daerah bantaran sungai Musi," kata Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitrah) Sumsel Nunik Handayani saat Forum Diskusi yang digelar Kantor Berita RMOL Sumsel, Kamis (11/8). 

Dia menjelaskan, ketiadaan fasilitas untuk angkut sampah di Palembang tidak hanya terjadi di wilayah tepian Sungai Musi saja. Tapi juga hampir merata di seluruh wilayah. 

"Kami pernah bekerja sama dengan masyarakat, waktu air pasang akan membawa sampah dengan diangkut warga, ketika mereka membersihkan sampah mereka bingung sampah tidak ada tempat pembuangan dan pengangkutan yang tidak diberikan oleh pemerintah kota Palembang," ungkapnya. 

Nunik mengatakan, untuk menggugah kesadaran masyarakat, pemerintah seharusnya bisa menyediakan berbagai infrastruktur yang dibutuhkan. "Masyarakatnya sudah sadar, tapi fasilitasnya belum ada. Ya kebiasaan lama membuang sampah di sungai pasti akan terulang lagi," terangnya. 

Senada, Akademisi dari Universitas Bina Darma, Prof Dato Achmad Syarifuddin mengatakan, menggugah kesadaran masyarakat bukanlah persoalan yang gampang. "Pemerintah sudah sering kali melakukan berbagai pendekatan untuk menggugah kesadaran masyarakat. Tetapi tidak berdampak signifikan. Tinggal lagi bagaimana kita bisa memberikan fasilitas penunjang agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di sungai," tandasnya.