Langgar Hal Ini Selama PON XX Bisa Kena Sanksi Pemulangan

Seorang panitia PON XX Papua tengah melakukan aktivasi ID Card dengan teknologi face recognition pada simulasi penyambutan kontingen. (KONI/rmolsumsel.id)
Seorang panitia PON XX Papua tengah melakukan aktivasi ID Card dengan teknologi face recognition pada simulasi penyambutan kontingen. (KONI/rmolsumsel.id)

PB PON XX Papua tidak main-main dalam penerapan protokol kesehatan selama event berlangsung. Sanksi berat akan dikenakan bagi mereka yang melanggar termasuk pemulangan ke daerah asal.


Hal itu disampaikan Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XX Mayjen TNI (Purn) Suwarno saat memimpin simulasi kedatangan kontingen di Bandara Sentani, Sabtu (18/9).

Menurut Suwarno, Bandara menjadi tempat pertama yang didatangi kontingen dari 33 provinsi. Nantinya kontingen yang datang menggunakan jalur khusus.

“Ada jalur khusus, keluar langsung masuk ke bis, dibawa ke tempat penyambutan di lapangan parkir Stadion Barnabas Youwe,” ujarnya.

Lalu kontingen akan langsung keluar dengan jalur khusus yang berada di depan tangga (tengah).

Adapun barang bawaan di bagasi akan diurus oleh panitia. Barang tersebut akan diberikan kepada pemiliknya di tempat penyambutan.

Setelah tiba, kontingen baru mengurus beberapa hal, mulai eHAC, tes antigen hingga aktivasi ID menggunakan teknologi face recognition. Setelah itu, kontingen baru dapat ke tempat akomodasi.

“Kegiatan di tempat penyambutan, selain ada tampilan kesenian khas Papua, dilakukan untuk tes eHAC, aktivasi ID Card. Baru setelah itu mereka naik bis kembali ke tempat akomodasi berdasarkan cabor masing-masing,” jelas Suwarno.

Setiba di tempat akomodasi, seluruh peserta hanya diizinkan berada di sana dan tempat pertandingan. Mereka tidak boleh kemana pun guna menghindari potensi terpapar Covid-19. Panitia siap memberikan sanksi tegas bagi mereka yang melanggar.

“Sanksi terberat bisa dipulangkan,” tegas Suwarno.