Bursa calon Panglima TNI menarik diperbincangkan menyusul masa dinas Jenderal Andika Perkasa yang akan habis pada 21 Desember 2022 mendatang.
- Sejalan Perintah Presiden Jokowi, KSAL Klaim Alutsista TNI AL 70 Persen Buatan Dalam Negeri
- Soal Pengganti Andika Perkasa, Jokowi Disarankan Pilih Yudo Margono sebagai Panglima TNI
- DPR Ramai-ramai Protes KSAD "Bolos" saat Rapat Kerja Bersama Komisi I
Baca Juga
Menurut pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga tiga kepala staf yakni Jenderal Dudung Abdurachman, Laksamana Yudo Margono dan Marsekal Fadjar Prasetyo memiliki loyalitas kepada Presiden yang tidak perlu diragukan.
“Hanya saja, presiden tinggal memilih mana dari tiga kepala staf angkatan itu yang membuatnya paling nyaman. Disinilah faktor kedekatan menjadi penentu terpilihnya salah satu kepala staf angkatan tersebut. Subjektifitas presiden menjadi sangat tinggi dalam memutuskan siapa yang akan diajukan menjadi Panglima TNI ke DPR,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu malam (19/11).
Namun terlepas dari itu, menurut mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini, Presiden Joko Widodo perlu memberikan perhatian untuk memperkuat poros maritim yang sudah digagasnya.
Sebab menurut Jamiluddin, poros maritim saat ini masih teramat lemah ketika melihat masih banyaknya persoalan terutama di perbatasan Natuna dan isu Pulau Pasir juga menjadi bagian dari masalah. Oleh karenanya menurut dia, presiden idealnya menunjuk Panglima TNI yang memiliki basik Angkatan Laut.
Untuk menata pertahanan kemaritiman. Untuk itu, kiranya Laksamana Yudo Margono paling pas menggantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Yudo diharapkan dapat mewujudkan pertahanan kemaritiman yang tangguh sebagaimana yang dijanjikan Jokowi kepada rakyat Indonesia,” demikian Jamiluddin.
- Penyidikan Baru, KPK Sudah Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi di Kemhan
- Malam Tahun Baru, Dua Bedeng di Komplek TNI AL Ludes Dilalap Sijago Merah
- KSAL Sebut 70 Persen Alutsista TNI AL Produksi Dalam Negeri