Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lubuklinggau Divisi Parmas dan SDM, Andri Affandi, meminta Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk mengecek rekam jejak pendaftar Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) melalui media sosial (medsos).
- Labfor Polda Sumsel Olah TKP Gudang Logistik KPU Lubuklinggau yang Terbakar
- Debat Pilkada Ditetapkan 2 Kali, KPU Lubuklinggau Fasilitasi APK Baliho di 8 Titik
- 668 Kotak Suara dan 1.304 Bilik Suara Pilkada 2024 Sudah Tiba di KPU Lubuklinggau
Baca Juga
Permintaan ini disampaikan menyusul ditutupnya pendaftaran KPPS pada Sabtu, 28 September 2024, dengan total pendaftar mencapai 2.950 orang.
“Dalam beberapa proses pencalonan pasangan calon, kami khawatir peserta KPPS terlibat dalam kegiatan sosialisasi pasangan calon, seperti deklarasi atau tergabung dalam relawan pasangan calon,” kata Andri pada Senin, 30 September 2024.
KPU Lubuklinggau saat ini sedang menunggu hasil penelusuran dari PPS terkait rekam jejak peserta, baik di Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) maupun di media sosial. Andri menjelaskan bahwa pendaftaran KPPS dibuka sejak 17 September dan ditutup pada pukul 23.59 WIB pada 28 September.
Tahapan selanjutnya, pada 30 September hingga 2 Oktober, akan dilakukan pengumuman hasil penelitian administrasi dan pengumpulan tanggapan masyarakat. Pengumuman hasil seleksi calon anggota KPPS akan dilakukan pada 5-7 Oktober 2024, diikuti dengan proses administrasi calon anggota KPPS dari 7 Oktober hingga 1 November. Penetapan dan pelantikan anggota KPPS dijadwalkan pada 7 November.
“Kebutuhan KPPS mencapai 2.282 anggota, termasuk untuk 2 TPS khusus di Lapas Lubuklinggau. Gaji untuk Ketua KPPS sebesar Rp 900 ribu, sedangkan anggota mendapatkan Rp 850 ribu,” terang Andri.
- Wanita di Lubuklinggau Kehilangan Motor Usai Ketemuan dengan Kenalan di Medsos
- Labfor Polda Sumsel Olah TKP Gudang Logistik KPU Lubuklinggau yang Terbakar
- Debat Pilkada Ditetapkan 2 Kali, KPU Lubuklinggau Fasilitasi APK Baliho di 8 Titik