Korea Utara telah menembakkan delapan rudal balistik jarak pendek ke arah laut di lepas pantai timurnya pada Minggu (5/6). Itu kemungkinan menjadi uji coba terbesarnya.
- Kim Jong Un Luncurkan Uji Coba Roket Ganda Super Besar
- Saat Dunia Lengah, Korea Utara Jadi Ancaman Keamanan Besar
- Asian Games: Garuda Muda Diminta Tampil All Out Lawan Korea Utara
Baca Juga
Uji coba dilakukan sehari setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) mengakhiri latihan militer bersama. Latihan itu melibatkan kapal induk Amerika untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, sedikitnya delapan rudal ditembakkan dari daerah Sunan di ibukota Korea Utara, Pyongyang.
Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi juga mengatakan Korea Utara telah meluncurkan beberapa rudal, dan menyebut tindakan itu tidak dapat ditoleransi.
Kishi mengatakan setidaknya satu rudal memiliki lintasan variabel, yang menunjukkan bahwa ia dapat bermanuver untuk menghindari pertahanan rudal.
Menurut Michael Duitsman dari James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS) yang berbasis di AS, uji coba tersebut tampaknya menjadi tes tunggal terbesar yang pernah dilakukan oleh Korea Utara.
Sejumlah besar rudal juga menunjukkan latihan militer atau unjuk kekuatan, daripada uji teknologi baru.
Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara telah menguji coba berbagai rudal, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya, Hwasong-17.
Uji coba terakhir Korea Utara adalah pada 25 Mei, ketika meluncurkan tiga rudal setelah Presiden AS Joe Biden mengakhiri tur Asia.
- Piala Asia U23: Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
- Biden Gelar Pertemuan Darurat Bahas Serangan Balasan Iran
- Joe Biden Sudah Terbuka Panggil Prabowo Presiden Terpilih