Kisruh Galang Dana di Jalan dan Miskomunikasi, Atlet PON - KONI Sumsel Berakhir di Meja Makan

Pelatih dan KONI Sumsel duduk bersama menyelesaikan masalah miskomunikasi/istimewa
Pelatih dan KONI Sumsel duduk bersama menyelesaikan masalah miskomunikasi/istimewa

Anggota Komisi V DPRD Sumsel, Rizal Kenedi, mengaku miris mendengar aksi puluhan atlet peserta pelatihan daerah (Pelatda) Sumsel untuk PON XX Papua yang turun ke jalan menggalang dana meminta sumbangan kepada masyrakat dan pengendara di Simpang Lima DPRD Sumsel beberapa hari lalu.


Hal yang sangat disayangkan Politisi PPP itu, karena kejadian tersebut belum pernah terjadi sebelumnya. Makanya, dia meminta kepada semua pihak untuk tidak saling menyalahkan, apalagi kejadian ini tidak perlu terjadi jika terjalin komunikasi yang baik.

Dirinya yakin ada miskomunikasi dan perlu duduk satu meja untuk menyelesaikannya."Jangan saling menyalahkan, mereka minta-minta itu khan pasti ada alasan," kata Rizal kepada Kantor Berita RMOLSumsel

Rizal mengungkapkan, Dispora Sumsel dan Koni Sumsel harus segera mencari solusi. Kalaupun anggarannya kurang, tetap harus ada koordinasi dengan DPRD Sumsel dan Dispora.

“Agar saat pembahasan di APBD Perubahan yang tidak lama lagi ini akan kita masukkan. Kalau DPRD tetap memberi dukungan, tinggal lagi penggunaan anggaran itu harus sesuai dengan mekanisme yang ada dan harus sesuai dengan tupoksi yang ada jangan sampai anggaran untuk atlet digunakan untuk yang lain,” ungkap dia.

Sementara, Selasa (17/8) siang, sejumlah pelatih cabang olahraga (cabor) pelatda PON XX Papua sudah duduk bersama dengan KONI Sumsel guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi. 

Setelah sempat membuat gaduh, dengan melakukan aksi turun ke jalan. Akhirnya, sejumlah pelatih cabor pelatda PON XX Papua meminta maaf. Permintaan maaf itu diungkapkan Pelatih Anggar Sumsel, Rully Maulidhani, yang mewakili belasan pelatih lainnya, usai bertemu dengan Ketua Pelatda PON XX Papua, Suparman Romans, Selasa (17/8) siang. 

"Saya mewakili pelatih Sumsel ingin memberikan klarifikasi terkait aksi turun kejalan beberapa waktu lalu. Bahwa hal itu terjadi karena adanya miskomunikasi antara pelatih dengan pengurus KONI Sumsel," kata dia. 

Rully bersyukur, permasalahan miskomunikasi diantara kedua belah pihak telah diselesaikan dengan baik, dalam waktu cepat. Sehingga tidak melebar kemana-mana. 

"Alhamdulillah, setelah dilakukan pertemuan antara pelatih dengan KONI Sumsel. Masalah kemarin sudah selesai,"ucapnya. 

Rully beserta pelatih lainnya mengaku sama sekali tidak menyangka, aksi yang mereka lakukan bisa berdampak besar dan dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. 

"Kami mohon maaf kepada bapak Gubernur Sumsel, Herman Deru atas aksi kita kemarin. Semua diluar perkiraan kita, apabila ada yang memanfaatkan situasi ini," pintanya. 

"Sekarang kami bertekad dan fokus mempersiapkan diri, demi mengangkat bendera Sumsel di PON XX Papua,"lanjutnya. 

Ditempat yang sama, Ketua Pelatda PON XX Papua Suparman Romans mengungkapkan, pihaknya merasa senang dengan adanya pertemuan dengan perwakilan pelatih. 

"Kami telah berkomitmen bersama, akan menjaga soliditas dan bertekat bulat. Memberikan prestasi terbaik untuk masyarakat Sumatera Selatan diajang PON XX Papua nanti," terangnya. 

Dia melanjutkan, segala dinamika yang terjadi sebelumnya telah diselesaikan dengan baik dan kekeluargaan, serta tidak ada lagi masalah. 

"Kepada Pemprov Sumsel, khususnya bapak Gubernur Herman Deru. Kami ucapkan permintaan maaf, apabila ada tindakan kami yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan," tandas dia.