Kisah Inspiratif Yusirman, Penjual Es Tong-tong Keliling asal Muara Enim yang Sekolahkan Anak Hingga S2 

Yusirman Syah menjajahkan dagangannya kepada anak-anak, penjual es tong-tong asal desa Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim ini berhasil menyekolahkan anaknya hingga meraih Magister Hukum dari universitas ternama di Sumatera Selatan/Foto:Noviansyah
Yusirman Syah menjajahkan dagangannya kepada anak-anak, penjual es tong-tong asal desa Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim ini berhasil menyekolahkan anaknya hingga meraih Magister Hukum dari universitas ternama di Sumatera Selatan/Foto:Noviansyah

Dimata orang banyak Yusirman Syah hanya dikenal sebagai penjual Es Tong-tong keliling asal desa Ujan Mas Lama, Kabupaten Muara Enim. Namun tak ada yang menyangka, dari hasil berkeliling menjual Es Tong-tong Yusirman Syah berhasil menyekolahkan anaknya hingga meraih gelar Magister Hukum di Universitas Sriwijaya.


Yusirman sudah puluhan tahun berjualan es keliling, demi anak dia rela pontang panting bekerja menjajahkan dagangannya hingga ke pelosok daerah. Bahkan dengan sepeda motor bututnya, dia sampai rela berjalan jauh untuk menjual dagangannya hingga ke Kabupaten Lahat.

Dari kerja kerasnya, diakuinya tidak pernah terbayang bahwa dirinya bersama istri akan mampu menyekolahkan anaknya hingga Strata Dua (S2). Hingga anak pertamanya yang diketahui bernama Hikmah Pustika Andini sukses mengenyam pendidikan di perguruan tinggi ternama di Sumatera Selatan.

Kini putri sulung dari penjual es keliling itu telah bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pengadilan Negeri Palembang. "Anak pertama saya, Hikmah Pustika Andini menyelesaikan S1 di UIN Raden Fatah Palembang dan menyelsaikan Magister Hukum di Unsri, hingga kini menjadi ASN di Pengadilan Negeri Palembang," ujar ayah tiga anak ini ketiika dibincangi di halaman masjid Babussalam Islamic Center, Muara Enim saat berjualan dalam kegiatan pelepasan jemaah haji, Senin (27/6).

Lelaki kelahiran Ujan Mas 53 tahun silam ini menceritakan, setiap harinya menabung untuk biaya pendidikan anaknya, dari menjual es dirinya mampu menyisikan sekitar Rp100 ribu perhari. Baginya, meskipun kesehariannya sebagai penjual es keliling namun dirinya sadar jika pendidikan bagi buah hatinya sangat penting. 

"Keinginan kuat untuk terus sekuat tenaga mendukung pendidikan anak-anak ini, tentunya karena kami tidak sampai kesana. Tapi kami ingin anak-anak kami hidup layak di jalan yang diridhoinya," jelasnya.

Maka tak hanya anak pertama yang sudah sukses meraih gelar magister hukum, dirinya juga kini tetap mendorong pendidikan tinggi terhadap anak keduanya. Saat ini, anak keduanya, Robinan Rahmat Julandika sedang mengenyam pendidikan di UIN Raden Fatah jurusan Administrasi Publik (Sospol)."Pokoknya tentang politik," ujarnya tersipu mencoba mengingat jurusan yang anaknya pilih.

 Diakuinya sebelum berdagang es sejak tahun 1991 dirinya berdagang sayuran, Es tongtong yang dijualnya didapat dari distributor dalam kemasan isi 9 kilogram, untuk 350 cone harga Rp3000 dan sekitar 150 cup harga Rp5000, yang dijualnya sejak pukul 07:00 WIB hingga pukul 16:00 WIB.

"Tentu banyak suka duka di lapangan, mulai dari pecah ban hingga kehujanan, itu hal biasa, alhamdulillah selama ini semua berjalan lancar atas izin Allah SWT," pungkasnya.