Kiprah Pahlawan Nasional Asal Sumsel, Dr. AK Gani Dibuat dalam Film Dokumenter

 Kiprah pahlawan nasional asal Sumatera Selatan (Sumsel) Mayjen TNI (Purn) Adnan Kapau (AK) Gani hadir  di layar kaca sebuah film documenter oleh stasiun televisi nasional, TVRI. Saat ini TVRI tengah menggarap film dokumenter berjudul “AK Gani Penyelundup Terbesar di Asia”.(Museum Dr AK Gani/RMOLSumsel.id)
Kiprah pahlawan nasional asal Sumatera Selatan (Sumsel) Mayjen TNI (Purn) Adnan Kapau (AK) Gani hadir di layar kaca sebuah film documenter oleh stasiun televisi nasional, TVRI. Saat ini TVRI tengah menggarap film dokumenter berjudul “AK Gani Penyelundup Terbesar di Asia”.(Museum Dr AK Gani/RMOLSumsel.id)

Kiprah pahlawan nasional asal Sumatera Selatan, Mayjen TNI (Purn) Adnan Kapau (AK) Gani, diangkat ke layar kaca dalam sebuah film dokumenter oleh stasiun televisi nasional, TVRI. 


Saat ini, TVRI tengah menggarap film dokumenter berjudul "AK Gani: Penyelundup Terbesar di Asia," dengan Sopian dipercayakan sebagai pemeran Dr. AK Gani.

Film dokumenter ini direncanakan tayang pada peringatan Hari Kemerdekaan RI, Agustus 2024. 

Ketua Yayasan Museum Pahlawan Nasional AK Gani Palembang, Priyanti Gani, menyambut baik rencana TVRI tersebut. "Ini sangat baik karena akan mempromosikan Museum AK Gani Palembang kepada masyarakat secara luas," kata Priyanti Gani pada Selasa, 16 Juli.

Pembuatan film dokumenter ini sudah dimulai sejak Senin, 16 Juli 2024, dan hingga saat ini masih terus berlanjut. "Terlebih lagi, kami sangat senang karena Museum AK Gani Palembang dijadikan tempat pengambilan film dokumenter tersebut," tambah Priyanti.

AK Gani dikenal dengan peran pentingnya selama perang kemerdekaan Indonesia. Ia berhasil menyelundupkan minyak mentah ke luar negeri untuk membiayai birokrasi pemerintahan dan melengkapi persenjataan militer. Tindakannya ini membuatnya mendapat julukan "raja penyelundup" dari Belanda, namun bagi rakyat Indonesia, ia dikenal sebagai Menteri Kemakmuran.

Selain minyak, AK Gani juga menyelundupkan aneka hasil bumi seperti karet, yang kemudian ditukar dengan amunisi, tekstil, dan obat-obatan. Ia juga membawa emas dan perak sumbangan rakyat Indonesia ke luar negeri untuk ditukar dengan bahan makanan dan senjata.

Berbagai posisi penting pernah ditempati AK Gani, termasuk Wakil Perdana Menteri pada kabinet Amir Sjarifuddin dan Menteri Pertanian tahun 1946 hingga 1948. Ia juga sempat menjadi Rektor Universitas Sriwijaya tahun 1954, sebelum akhirnya menetap di Palembang hingga meninggal dunia pada 3 Desember 1968. Atas jasa-jasanya, AK Gani diangkat menjadi pahlawan nasional.

Produser film dokumenter ini, Hadi, menerangkan bahwa pembuatan film ini merupakan program TVRI Inspirasi Indonesia dan akan ditayangkan pada 7 Agustus 2024. 

"Ini merupakan program kita dan akan ditayangkan pada 7 Agustus 2024 mendatang," kata Hadi.

Dalam kegiatan ini, 12 kru dari TVRI Sumsel terlibat, termasuk pemeran dari purnawirawan Angkatan Laut. Lokasi pengambilan gambar mencakup Museum AK Gani dan pelabuhan di daerah Kenten. Hadi berharap film ini dapat memberikan edukasi sejarah kepada masyarakat luas dan membuat pemerintah setempat lebih peduli terhadap arsip dan data sejarah.

Saut Lumban Raja, salah satu pemeran dalam film dokumenter ini yang merupakan purnawirawan TNI AL, menyambut positif pembuatan film tersebut. 

"Ini sesuatu yang positif sehingga kita harus mendukung dan menyukseskan film dokumenter ini, apalagi memiliki nilai sejarah," kata Saut. 

Ia berharap generasi muda dapat menguasai sejarah pahlawan yang sangat berpengaruh seperti Mayjen TNI (Purn) AK Gani dan mengenang jasa para pahlawan yang tidak bisa dilupakan.