Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan mendapat sorotan tajam dari pimpinan dan anggota Komisi I DPRD Sumsel. Hal itu disebabkan kinerja pengawasan OPD tak maksimal dikarenakan kekurangan SDM auditor.
- Oknum Pegawai Inspektorat Pemprov Sumsel Ditetapkan Tersangka Kasus Gratifikasi
- Sengkarut Penunjukkan Pejabat, Dari Laporan Jual Beli Jabatan sampai Bertindak Diluar Wewenang
- Dilaporkan Jual Beli Jabatan, Dicopot Menteri Agama, Lalu Diangkat Sebagai Sekretaris Inspektorat Provinsi Sumsel
Baca Juga
“Inspektorat kita itu, kita tanya mereka tadi, paling sedikit se-Indonesia. Auditornya saja dari kebutuhan 90 orang cuma 33 yang ada. Jadi cuma terpenuhi sepertiga kebutuhan auditornya. Bagaimana mereka mau turun melakukan pengawasan dinas dan instansi kalau auditornya cuma segitu,” kata Anggota Komisi I DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Juanda Hanafiah, Kamis (4/11).
Menyikapi persoalan ini, Komisi I DPRD Sumsel mendorong supaya minimal kebutuhan auditor segera diisi.
“Maunya kita 60 persen kalau belum bisa penuh. Kalau 30 persen ya begitulah (tidak maksimal),” tegas politisi PAN itu.
- Oknum Pegawai Inspektorat Pemprov Sumsel Ditetapkan Tersangka Kasus Gratifikasi
- Sengkarut Penunjukkan Pejabat, Dari Laporan Jual Beli Jabatan sampai Bertindak Diluar Wewenang
- Dilaporkan Jual Beli Jabatan, Dicopot Menteri Agama, Lalu Diangkat Sebagai Sekretaris Inspektorat Provinsi Sumsel