Kerap Diganggu China, Taiwan Pasang Sistem Anti-Drone di Pulau Lepas Pantai

ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)
ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)

Taiwan berencana mengerahkan sistem pertahanan pesawat tak berawak di pulau-pulau lepas pantainya mulai tahun depan. Lantaran semakin intensnya drone-drone China memasuki wilayah tersebut.


Baru-baru ini, sebuah klip video singkat tersebar di media sosial China, menunjukkan dua tentara Taiwan melemparkan batu ke sebuah drone yang mendekati pos penjagaan mereka.

Itu terjadi di Pulau Kinmen yang dikuasai Taiwan, terletak di seberang Kota Xiamen dan Quanzhou, China.

Komando Pertahanan Kinmen mengatakan insiden tersebut terjadi pada 16 Agustus di Pulau Erdan. Dikonfirmasi bahwa tentara telah melemparkan batu untuk melihat apa yang diklaim Beijing sebagai drone sipil tersebut.

Komando Pertahanan Kinmen menyebut rekaman itu adalah contoh lain dari "perang kognitif" China melawan Taiwan dan upaya untuk "merendahkan" angkatan bersenjatanya.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Pertahanan Taiwan mengumumkan akan mengerahkan sistem anti-drone mulai tahun depan. Pengerahan akan dilakukan pertama di pulau-pulau kecil.

“Perwira dan prajurit di semua tingkatan akan terus menerapkan kewaspadaan sesuai dengan prinsip tidak meningkatkan konflik atau menyebabkan perselisihan," kata kementerian, seperti dikutip The Straits Times.

Taiwan telah mengeluhkan serangan drone China berulang kali di dekat pulau-pulau lepas pantainya sebagai bagian dari latihan dan latihan perang China setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei bulan ini, yang membuat marah Beijing.

China mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, meskipun ada penolakan keras dari pemerintah di Taipei.

Taiwan telah menguasai Kinmen, bersama dengan pulau-pulau Matsu, sejak pemerintah Republik China di bawah Kuomintang melarikan diri ke Taipei setelah kalah perang saudara dengan Partai Komunis China pimpinan Mao Zedong pada tahun 1949.