Kerap Banjir Hingga Atapnya Jebol, Pemkot Palembang Dinilai Tak Becus Urus Pasar 

Mantan Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra saat berkunjung ke Pasar Kuto Palembang. (ist/rmolsumsel.id)
Mantan Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra saat berkunjung ke Pasar Kuto Palembang. (ist/rmolsumsel.id)

Kritikan pedas dilontarkan mantan Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra usai berkunjung ke Pasar Kuto yang berada di Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang, Selasa (3/9). 


Mantan Anggota DPR RI ini melihat langsung kondisi Pasar Kuto yang buruk tanpa adanya sentuhan perbaikan dari pemerintah. Mulai dari kondisi pasar yang sering banjir hingga atap pasar yang sudah jebol. 

Bakal Calon Gubernur Sumsel ini menilai, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang selama ini tidak becus serta abai dalam mengurus pasar yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Kota Palembang. 

"Pemkot kurang perhatian dengan kondisi pasar ini. Kami sudah datang ke lokasi dan mendengar keluhan dari pedagang maupun pembeli. Mereka mengeluh dengan kondisi pasar yang banjir serta bangunan yang sudah rusak," kata Eddy usai menyambangi Pasar Kuto Palembang. 

Menurut Eddy, pemerintah daerah belum menempatkan pasar sebagai bagian penting dalam penataan kota. Padahal, pasar menjadi wajah bagi sebuah kota lantaran kerap dikunjungi oleh turis atau wisatawan dari luar kota. 

"Pasar tradisional ini menjadi gambaran atau wajah sebuah kota. Harusnya bisa dibuat bagus dan hebat. Agar memberikan rasa nyaman saat berbelanja serta memberikan imej yang baik bagi perwajahan kota. Bukan malah dibiarkan rusak seperti ini," kata Eddy. 

Pembenahan pasar, sambung Eddy, gampang saja dilakukan. Hal itu telah dibuktikannya saat membenahi kawasan Pasar 16 Ilir ketika periode kepemimpinannya sebagai Wali Kota Palembang. 

"Kalau pemerintahnya mau serius, membenahi pasar ini gampang saja dilakukan. Kedepannya, kita harus berubah, harus bagus dan hebat," pungkasnya.