Seorang Kepala Desa Kuala 12, Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tewas mengenaskan dengan luka bacok dan tusukan di sekujur tubuhnya. Korban yang diketahui bernama Antoni Mesir (47) mendapat serangan brutal ketika hendak mengambil air wudhu di samping masjid, Jum'at (29/7) sekitar pukul 18.15 WIB.
- Pemerintah Setuju RUU Desa Segera Dibahas
- Dituding Tidak Transparan Gunakan Anggaran, Kades di Lahat Diminta Mundur
- Kades di Kabupaten Ini Sudah Empat Bulan Belum Gajian, Ini Penyebabnya
Baca Juga
Pelaku sendiri diketahui orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), yang juga warga Desa Kuala 12. Beruntung usai kejadian aparat kepolisian langsung cepat menangkap pelaku.
Camat Tulung Selapan Muhammad Saleh S.Sos, membenarkan kejadian tersebut. "Kejadiannya magrib tadi saat korban hendak mengambil air wudhu di samping Masjid. Lalu tiba-tiba datang pelaku dan langsung membacok korban dengan senjata tajam," katanya.
Dia menjelaskan tidak tahu pelaku datang dari arah mana, tetapi tiba-tiba langsung membacok korban. Korban mengalami luka tujuh tusukan di sekujur tubuhnya. "Oleh warga langsung dilarikan ke Puskesmas Tulung Selapan dengan menggunakan speedboat," katanya.
Namun sayang, perjalanan menuju puskesmas yang memakan waktu sekitar tiga jam itu tidak bisa menyelamatkan nyawa korban dan meninggal dunia. "Pelaku masih warga Desa setempat. Mengenai pelaku ini diduga orang gila namun, kita belum mengetahuinya secara pasti. Karena masih ditangani pihak berwajib," katanya.
Isak tangis keluarga mengiringi prosesi pemakaman korban Artoni Mesir, Kepala Desa (Kades) Kuala Dua Belas (12), Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten OKI yang tewas dibunuh, Sabtu (30/7) siang. Korban di makamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Petaling, Kecamatan Tulung Selapan.
"Alhamdulillah prosesi pemakaman berjalan lancar dan tidak ada halangan. Saat jenazah dimasukkan ke liang lahat terdengar suara lantunan ayat suci Alquran dan kesedihan terpancar dari raut wajah keluarga yang ditinggalkan," kata Sekretaris Camat Tulung Selapan Yusuf
Menurut Yusuf, alasan korban dimakamkan secara dinas dikarenakan yang bersangkutan meninggal saat sedang menjalani tugasnya sebagai kepala Desa Kuala 12.
"Sewaktu kejadian korban ini sedang ambil wudhu dan akan melaksanakan sholat Maghrib bersama warganya. Namun takdir berkata lain hingga korban meninggal dunia," katanya.
- Sidang Kasus Pembunuhan di Jejawi OKI, Saksi Kunci Ungkap Fakta Mengejutkan
- Virus Ngorok Melanda, Daging Kerbau di OKI Hanya Dihargai Rp 50 Ribu Per Kilogram
- Sudah Ratusan Kerbau Mati Mendadak di Empat Lawang Akibat Penyakit Ngorok