Kendalikan Inflasi 2022 Muba, Kemandirian Pangan jadi Program Unggulan

Pj Bupati Muba Apriyadi bersama kepala OPD mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi 2022 yang dipimpin Presiden Joko Widodo/ist
Pj Bupati Muba Apriyadi bersama kepala OPD mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi 2022 yang dipimpin Presiden Joko Widodo/ist

Pj Bupati Muba Apriyadi mengatakan telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengendalikan inflasi 2022 di Kabupaten Musi Banyuasin.


Hal itu dikatakan Apriyadi usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2022 secara virtual yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo, Kamis (18/8/2022). 

"Ada sejumlah skenario yang disiapkan untuk penanganan inflasi dengan melibatkan berbagai stakeholder," ujar Apriyadi. 

Dikatakan dia, salah satu program yang menjadi unggulan untuk mengatasi inflasi yakni program kemandirian pangan yang diprakarsai oleh Pemprov Sumsel. 

"Termasuk menggencarkan program kemandirian pangan yang di inisiasi pak Gubernur Herman Deru yang diyakini ampuh dalam pengendalian inflasi di daerah," jelas dia. 

Sementara itu, Presiden Joko Widodo saat membuka sambutannya menyampaikan kepada para menteri agar tidak bekerja secara standar. Menurut Jokowi kondisi saat ini dinilai tidak normal.

"Oleh sebab itu kita tidak boleh bekerja standar, enggak bisa lagi. Karena keadaannya tidak normal. Kita tidak boleh bekerja rutinitas karena memang keadaannya tidak normal, tidak bisa kita memakai standar-standar baku, standar-standar pakem, ga bisa," tegas Jokowi.

Jokowi meminta para menteri dan kepala daerah agar tidak bekerja sesuai rutinitas. Namun, juga harus memperhatikan faktor makro dan mikronya.

"Para menteri, gubernur, bupati, wali kota juga sama, gak bisa lagi kita bekerja rutinitas, engga bisa. Bekerja hanya melihat makronya saja engga bisa, gak akan jalan, percaya saya. Makro dilihat, mikro dilihat lebih lagi harus detil juga dilihat lewat angka-angka dan data-data karena memang keadaannya tidak normal," kata Jokowi.

Jokowi juga menekankan kembali bahwa saat ini Indonesia dan negara lainnya berada dalam situasi yang tidak mudah dan dinilai sangat sulit.

"Dimulai dari pandemi yang belum pulih dan beberapa negara saat ini masih berada pada angka yang tinggi kemudian muncul perang, muncul krisis pangan, muncul krisis energi, muncul krisis keuangan, inilah yang saya bilang tadi keadaan yang sangat sulit," tandas dia.