Kemendag Bakal Terapkan Harga Wajar Untuk Tahu dan Tempe

Pengrajin membuat tempe dengan bahan baku kedelai/Foto: Humaidy Kennedy
Pengrajin membuat tempe dengan bahan baku kedelai/Foto: Humaidy Kennedy

Menanggapi harga tahu dan tempe yang mengalami kenaikan beberapa hari terakhir, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bakal mengumumkan harga wajar untuk tahu dan tempe di pasaran. 


Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi ketika mengunjungi Pasar Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (22/2). Menurutnya, pihaknya telah menjembatani importir dan produsen terkait kenaikan harga kedelai di Indonesia.

"Saya sudah menjembatani antara importir dan perajin di pasar dan akan mengumumkan kepada mereka harga wajar tahu dan tempe itu berapa,” kata Lutfi dikutip dari unggahan akun Instagram Menteri BUMN Erick Thohir.

Lutfi mengatakan, harga impor kedelai saat ini US$ 15,86 per bushel, atau lebih rendah dari harga pada Mei 2021 sebesar US$ 16 per bushel. Oleh sebab itu, menurutnya masyarakat Indonesia bisa melewati situasi saat ini. 

Menurutnya, pasokan kacang kedelai saat ini sangat bergantung pada pasar internasional. Sebab, Indonesia sendiri salah satu negara yang mengimpor kacang kedelai dari negara lain. Tahun 2021 sendiri, Indonesia mengimpor kacang kedelai hingga 2,5 juta ton.

"Sedangkan produksi kedelai di dalam negeri tidak melebihi 300 ribu ton tahun lalu," ujarnya.

Selain itu, penyebab meningkatnya harga kacang kedelai adalah pasokan hasil produksi dunia yang telah dibeli oleh Cina sebesar 60 persen atau 100 juta ton. Oleh sebab itu, kuantitas pembelian dari Cina berpengaruh pada harga kedelai dunia.

Kemudian, harga urea yang naik sebesar 223 persen dalam 15 bulan terakhir juga menjadi penyebab naiknya harga kedelai. 

“Yang terakhir ini terjadi ketegangan antara Rusia dengan Ukraina, yang menyebabkan naiknya harga terigu. Nah terigu itu bersamaan dengan harga kedelai, hal-hal itu yang menyebabkan tingginya harga,” jelasnya.

Akan tetapi terkait waktu penetapan harga wajar, Lutfi belum bisa memastikan hal tersebut kapan akan berlaku. Sehingga dengan adanya langkah ini, Lutfi berharap agar para pedagang bisa mengetahui kondisi yang terjadi saat ini, terutama pada bagian produksi yang merasakan dampak dari naiknya harga kedelai.