Kecewa Kader Pindah Partai, Sekretaris Golkar Sumsel Singgung Etika Berpolitik

Sekretaris DPD I Golkar Sumsel Herpanto . (ist/rmolsumsel.id)
Sekretaris DPD I Golkar Sumsel Herpanto . (ist/rmolsumsel.id)

Kepindahan Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe dari Partai Golkar ke PKB menuai komentar keras dari Sekretaris DPD I Golkar Sumsel Herpanto.


Ia menyinggung etika berpolitik Nanan sebagai orang yang dibesarkan dan telah diusung Partai Golkar untuk memimpin Lubuklinggau selama dua periode.

“Selayaknya mereka datang dengan cara baik-baik, pergi dengan cara baik –baik. Memang itu pilihan mereka, kita tidak marah tapi dari etika berpolitiknya kurang bagus,” katanya. Sebab tidak hanya Nanan, Herpanto juga menunjuk H Budi Antoni Aljufri (HBA), mantan Bupati Empat Lawang yang kini telah pindah ke Partai Nasdem.

Herpanto cukup kecewa apalagi kedua kader tersebut memang merupakan kader yang aktif dan selalu hadir dalam setiap kesempatan partai. Namun sepeninggal Alex Noerdin, keduanya memutuskan meninggalkan Partai Golkar Sumsel, yang menurut Herpanto sama sekali tanpa pemberitahuan.

“Ketika pak Alex tidak lagi jadi Gubernur (dan Ketua Partai Golkar Sumsel), bubar juga mereka. Artinya mereka bukan kader militan, itu tidak bagus dicontoh oleh kader-kader Partai Golkar (lainnya),”ujarnya.

Sebelum Nanan, HBA lebih dulu pindah partai. HBA disambut baik oleh pengurus Nasdem sebagai kader kehormatan dengan dipakaikan atribut Partai Nasdem bersama Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sumatera Selatan, H Herman Deru yang hadir secara virtual, di Aula Hotel Kito, Rabu (16/6).

Kepada awak media saat itu, HBA belum menjawab kemana langkah politiknya kedepan. Apakah kembali bertarung dalam Pilkada atau maju dalam Pemilihan Legislatif.

“Kita lihat kondisi masyarakat dulu, ngalir dulu yang pasti sebagai orang yang punya hak demokrasi kita harus ada tempat untuk menampung itu. Yang penting hari ini saya diterima sebagai kader kehormatan dan dan ini tentu saja disambut dengan suka cita,” jelas HBA.