Jerman Kembalikan Benda Bersejarah Curian ke Nigeria

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Rabu 21 Desember 2022 mengunjungi Abuja, Nigeria, untuk menyerahkan koleksi lebih dari 20 benda yang dicuri oleh pasukan kolonial Inggris seabad yang lalu/Net
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Rabu 21 Desember 2022 mengunjungi Abuja, Nigeria, untuk menyerahkan koleksi lebih dari 20 benda yang dicuri oleh pasukan kolonial Inggris seabad yang lalu/Net

Jerman kembali menyerahkan koleksi lebih dari 20 benda yang dicuri oleh pasukan kolonial Inggris dari Nigeria.


Penyerahan artefak yang dicuri dari kerajaan kuno Benin lebih dari seabad lalu itu dilakukan selama perjalanan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock ke ibu kota Abuja.

"Kami di sini untuk memperbaiki kesalahan. Pejabat dari negara saya pernah membeli perunggu, mengetahui bahwa mereka telah dirampok dan dicuri. Setelah itu, kami mengabaikan permintaan Nigeria untuk mengembalikannya untuk waktu yang sangat lama. Itu salah untuk mengambilnya tetapi mempertahankannya juga salah," kata Baerbock pada Selasa, seperti dikutip dari AFP, Rabu (21/12).

"Ini adalah kisah kolonialisme Eropa," ujarnya.

Pada tahun 1897 ekspedisi militer Inggris menyerang dan menghancurkan Kota Benin , membawa ribuan patung logam dan gading.

Berbicara dalam sebuah upacara dengan para pejabat Nigeria, menteri Jerman tersebut menekankan pentingnya momen bersejarah ini.

"Kami tidak hanya mengembalikan objek kepada Anda, kepada orang-orang Nigeria hari ini. Kami telah belajar dari Anda dalam beberapa tahun terakhir, apa yang kami kembalikan adalah bagian dari sejarah Anda, apa yang kami kembalikan adalah bagian dari diri Anda," kata Baerbock.

Inisiatif Jerman mengikuti tindakan serupa yang diambil oleh bekas kekuatan kolonial seperti Inggris, Prancis, dan Belgia.

"Museum Inggris dan semua yang memegang artefak kami harus memahami bahwa repatriasi adalah jalan yang waktunya telah tiba. Mereka juga harus memahami bahwa banyak dari objek budaya ini bukan sekadar seni bagi kami tetapi esensi sejati dari keberadaan kami," kata Lai Mohammed, Menteri Informasi dan Kebudayaan Nigeria.

Awal tahun ini, tetangga Nigeria, Benin , meresmikan pameran karya seni dan harta karun yang dikembalikan oleh Prancis setelah negosiasi selama dua tahun.