Jembatan Penghubung di Sungai Lalan Muba Ambruk Dihantam Tongkang Batu Bara, Lima Orang Dikabarkan Hilang 

Jembatan penghubung di Sungai Lalan Muba yang ambruk dihantam tongkang batu bara. (ist/rmolsumsel.id)
Jembatan penghubung di Sungai Lalan Muba yang ambruk dihantam tongkang batu bara. (ist/rmolsumsel.id)

Sebuah jembatan penghubung di perairan Sungai Lalan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang menghubungkan Desa Suka Jadi P.6 menuju Desa Galih Sari P11, Senin (12/8) malam, sekitar pukul 20.30 WIB, ambruk setelah dihantam tongkang pengangkut batu bara. 


Insiden ini mengakibatkan lima orang dilaporkan hilang dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Korban yang hilang dan terluka adalah warga setempat yang sedang memancing di atas jembatan saat kejadian. Jembatan yang ambruk menyebabkan aktivitas warga terhenti, karena jembatan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan bermotor maupun pejalan kaki.

Menurut informasi, Tugboat Medalin Spirit yang menggandeng tongkang Santana Jaya, sedang mengangkut batu bara dengan bantuan tugboat Paris 22, menabrak tiang sebelah kanan jembatan Lalan saat melintas. Dampaknya, jembatan tersebut putus dan rubuh ke dalam sungai.

Personel dari Satpolairud Polres Muba, Polsek Lalan, TNI AL, dan Dishub telah diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan area dan membantu warga yang membutuhkan sarana transportasi penyeberangan. 

Proses evakuasi masih mengalami kendala akibat situasi yang gelap dan tidak adanya sinyal komunikasi di lapangan.

Dua korban luka yang telah diidentifikasi adalah Elvis (50 tahun), warga Desa Galih Sari Kecamatan Lalan, yang mengalami patah tangan kanan, dan Madi (40 tahun), seorang pedagang dari desa yang sama, yang mengalami luka lecet di kaki dan tangan kanan.

Sebagai alternatif, warga dapat menggunakan jalur lain yang lebih jauh, yaitu melalui Rawaskilo ke kebun BKI, menyeberang dengan ponton ke kebun 1V BKI, dan melanjutkan perjalanan ke jalan P16 kantor camat Lalan. Jalur alternatif ini memakan waktu sekitar 1,5-2 jam.