Januari-Juli 2021, Api Hanguskan 89,3 Hektar Lahan di Sumsel

Karhutla yang terjadi di Kabupaten Ogan Ilir, Rabu malam (28/7). (ist/rmolsumsel.id)
Karhutla yang terjadi di Kabupaten Ogan Ilir, Rabu malam (28/7). (ist/rmolsumsel.id)

Intensitas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel mulai menunjukkan angka peningkatan. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel, periode Januari –Juli 2021, api telah menghanguskan sekitar 89,3 hektar lahan di Sumsel.


Rinciannya, 2 hektar lahan di Ogan Komering Ulu, Banyuasin seluas 2,64 hektar, Ogan Ilir 72,16 hektar, Penukal Abab Lematang Ilir 3 hektar, dan Musi Banyuasin 9,5 hektar.

Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori mengatakan data tersebut sifatnya hanya sementara yang diterima oleh BPBD Sumsel. Pasalnya, masih banyak daerah yang belum memberikan data luasan kebakaran hutan di wilayahnya. “Seperti OKI itu kan sudah banyak terjadi Karhutla. Tapi, belum ada update data,” kata Ansori saat dibincangi, Kamis (29/7).

Sejak awal Januari hingga kini sudah ada 899 titik panas terpantau di Sumsel. Dimana untuk bulan Juli 2021 ini saja ada 344 titik panas. Jumlahnya meningkat dibanding bulan lalu yang mencapai 217 titik dan Mei sebanyak 139 titik.

“Saat ini memang sudah memasuki musim kemarau. Sehingga, banyak titik panas yang terpantau. Kemungkinan puncaknya akan terjadi di dua bulan kedepan,” bebernya.

Sejauh ini, pihaknya belum menemui kendala dalam penanganan titik api. Hanya saja, beberapa kejadian karhutla berada di wilayah yang sulit untuk dijangkau melalui jalur darat. “Sehingga, penanganan harus menggunakan helikopter waterbombing,” terangnya.

Jumlah helikopter waterbombing yang ada saat ini baru ada lima unit. Agar penanganan lebih maksimal, Ansori mengatakan pihaknya membutuhkan sekitat 12 unit. “Tapi sejauh ini masih bisa terkendali. Kalaupun eskalasi kebakaran meningkat, akan diajukan kembali penambahan unit helikopternya,” pungkasnya.