Ketua Umum PSSI Erick Thohir berjanji akan mengusut tuntas soal dugaan skandal wasit Aceh vs Sulteng dan akan menghukum berat wasit jika terbukti ada 'permainan tidak sportif'. Selain itu Erick mengatakan bakal menghukum pemain yang melakukan pemukulan terhadap wasit.
- Ingin Lolos Piala Dunia, PSSI Push Timnas di Pertandingan Sisa
- PSSI Optimistis AFC dan FIFA Tolak Permintaan Bahrain
- PSSI Evaluasi Kinerja Shin Tae-yong Usai Kekalahan dari China
Baca Juga
"Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat!" ucap Erick dikutip dari laman PSSI, Minggu (15/9).
Pertandingan antara Aceh melawan Sulawesi Tengah ini berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024).
Pertandingan ini diwarnai dengan sejumlah kontroversi dari adanya tiga kartu merah hingga kontroversi terjadinya pemukulan terhadap wasit.
Kontroversi pemukulan wasit Eko Agus Sugih Harto ini terjadi pada menit ke-97 saat pemain Sulawesi Tengah Rizki Saputra langsung meninju sang pemimpin lapangan. “PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat,” ucapnya.
Sebelumnya, Pelatih sepakbola Sulawesi Tengah Zulkifli Syukur menyampaikan permohonan maafnya atas insiden pemukulan wasit oleh anak asuhnya saat pertandingan perempat final sepak bola putra PON 2024 di Stadion Dimurthala, Banda Aceh.
Usai pertandingan, pelatih Sulteng Zulkifli Syukur meluapkan kekecewaannya atas kepimpinan wasit yang kontroversial melalui akun Instagram pribadinya, Minggu (15/9).
"Permainan sepakbola bukan hanya tentang kalah dan menang melainkan ada nilai-nilai sportivitas yang harus kita junjung bersama," tulisnya.
Ia kemudian menyampaikan rasa kecewa terhadap persepakbolaan yang membuat mental pemain muda menjadi rusak.
"Niat saya hanya satu ingin menjadi bagian dalam pengembangan pesepakbola muda kita yang ada di Indonesia. Kasihan kalau mental mereka kita rusak hanya karena sebuah kepentingan," sebutnya.
Pun begitu, ia tidak membenarkan aksi pemainnya Rizki Saputra memukul wasit yang membuat sang pengadil harus dilarikan ke rumah sakit. Namun menurutnya, itu terjadi karena kepemimpinan wasit membuat emosi pemain menjadi tidak terbendung.
"Dan saya juga tidak bisa membenarkan tindakan yang dilakukan oleh pemain saya, tapi patut kita lihat bagaimana hancurnya mental pemain kami sampai emosi mereka sudah tidak bisa terbendung lagi. Saya mewakili tim Sulteng meminta maaf atas perlakukan pemain saya," ucap Zulkifli.
"Cukuplah saya yang disalahkan atas kejadian tersebut. Semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua terutama insan sepakbola yang menginginkan perubahan di sepakbola Indonesia," kata Zulkifli menambahkan.
- Ingin Lolos Piala Dunia, PSSI Push Timnas di Pertandingan Sisa
- PSSI Optimistis AFC dan FIFA Tolak Permintaan Bahrain
- PSSI Evaluasi Kinerja Shin Tae-yong Usai Kekalahan dari China