Ini Persentase ASN di Pemkot Palembang Berdasarkan Gender

Wali Kota Palembang Harnojoyo (kiri) dan Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda (kanan). (ist/rmolsumsel.id)
Wali Kota Palembang Harnojoyo (kiri) dan Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda (kanan). (ist/rmolsumsel.id)

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk kali pertama meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE). Hal ini diberikan sebagai wujud apresiasi atas kepedulian terhadap kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan.


Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (PPPAPM), M Sadruddin Hajar mengatakan ada beberapa indikator yang menjadi penilaian untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Diantaranya persentase gender di pemerintahan dan pemegang kuasa di pemerintahan seperti kepala dinas.

"Saat ini persentase pekerja di pemerintahan yakni 60 pria dan 40 perempuan," katanya saat ditemui di Rumah Dinas Wali Kota Palembang di Jalan Tasik, Senin (27/9).

Dia mengaku persentase tersebut terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan, saat ini beberapa jabatan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga dijabat oleh perempuan. Dan yang paling nyata saat ini, Wakil Wali Kota Palembang juga dijabat oleh seorang perempuan. Bahkan, kepala sekolah juga dijabat oleh sosok perempuan.

Dengan kondisi ini, artinya tidak ada pembatasan terhadap kinerja perempuan khususnya di pemerintahan. Inilah bukti kesetaraan gender sehingga tidak harus laki-laki. "Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga berpesan agar tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan terutama di pemerintahan," tutupnya.

Sementara itu, Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan penghargaan ini merupakan suatu keberhasilan untuk dapat menjadi motivasi bagi kaum perempuan agar dapat terus berinovasi. Artinya, Pemkot Palembang sangat menghargai struktural yang diisi oleh kaum perempuan.

"Mudah-mudahan ini menjadi motivasi kaum perempuan untuk berinovasi," katanya.

Selain itu, dia menambahkan, penghargaan ini tidak lepas dari setiap perjuangan para perempuan. "Jadi jangan ada merasa tidak disetarakan di kota Palembang ini. Dan kita sangat menghargai itu," pungkasnya.