Ini Ketentuan Operasional LRT Sumsel Selama Puasa Ramadan 1444 H

Penumpang LRT Sumsel terlihat cukup ramai. (eko prasetyo/rmolsumsel.id)
Penumpang LRT Sumsel terlihat cukup ramai. (eko prasetyo/rmolsumsel.id)

Memasuki bulan puasa Ramadhan 1444 H tahun 2023, LRT Sumsel tetap beroperasi seperti biasa dan  LRT Sumsel memberikan aturan khusus bagi penumpang LRT, yaitu bagi penumpang yang naik LRT di waktu jam berbuka puasa, diperbolehkan untuk makan dan minum, tapi terbatas hanya makanan/snack ringan dan minuman di dalam botol untuk berbuka puasa. Hal ini sebagai toleransi untuk menghormati penumpang yang menjalani ibadah puasa untuk segera berbuka puasa.


Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti menjelaskan, aturan di dalam LRT selama ini adalah melarang penumpang untuk makan dan minum di dalam LRT karena untuk kenyamanan penumpang itu sendiri. "Namun selama bulan puasa Ramadan ini, kami membolehkan penumpang untuk berbuka puasa apabila masih dalam perjalanan mengingat perjalanan LRT terakhir adalah pukul 19.01 dari stasiun DJKA dan 19.55 dari stasiun Bandara," sambung Aida.

Aida menyampaikan, petugas di dalam LRT akan mengingatkan penumpang apabila waktu berbuka telah tiba. Hanya saja, penumpang tetap memperhatikan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan di dalam LRT untuk kesehatan dan kenyamanan bersama, serta tetap menjaga kebersihan dengan tidak meninggalkan sampah di dalam LRT. 

"Tetap tertib selama waktu berbuka sehingga tidak mengurangi kenyamanan bagi penumpang itu sendiri," terangnya.

Untuk jam operasional selama bulan puasa Ramadan tetap seperti biasa, dengan 94 perjalanan mulai pukul 05.06 – 20.43 dan jarak antar stasiun (headway) 17 menit.

Untuk mendukung konektivitas LRT Sumsel serta memberikan kemudahan dan memaksimalkan keterjangkauan LRT Sumsel bagi masyarakat serta melengkapi integrasi antar moda sebelum nya, saat ini ada 7 koridor Feeder LRT  Musi Emas dan akan bertambah secara bertahap yaitu :

1. Stasiun  LRT Polresta - via kompleks OPI

2. Stasiun RSUD - via Sukawinatan

3. Stasiun LRT Asrama Haji - via Talang Betutu

4. Stasiun DJKA via Terminal Pasar Plaju

5. Kamboja - Bukit Siguntang via Stasiun LRT Demang

6. Talang Kelapa - Talang Buruk via Asrama Haji 

7. Asrama Haji - Sematang Borang via Jalan Nurdin Panji. Keberadaan feeder LRT Musi Emas ini merupakan salah satu upaya untuk menjawab kebutuhan angkutan pengumpan (feeder) bagi masyarakat pengguna LRT, jelas Aida.

Penumpang periode 1 Januari s.d 21 Maret  mengalami peningkatan  dengan rata-rata harian 9.899/hari dan okupansi rata-rata 59 persen, sehingga total penumpang dari 1 Januari - 21 Maret 2023 sebanyak 793.105 penumpang. Jumlah itu mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama di tahun 2022, dengan rata-rata harian saat itu 6.791/hari dan kumulatif penumpang sebanyak 536.469 penumpang.

"PTKAI sebagai operator LRT bersama Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel beserta dukungan dari stakeholder lainnya berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat pengguna LRT untuk mewujudkan transportasi publik yang nyaman dan budaya baru dalam bertransportasi," tutup Aida.