Sugar Glider atau Petaurus Breviceps adalah hewan mungil jenis Marsupial, yang tergolong dalam hewan mamalia, berkantung seperti Kanguru dan Koala ini dapat hidup di daerah tropis.
- Puluhan Petugas Mulai Jaga Empat Jalan di Palembang, Plat Genap Dilarang Melintas Hingga Pukul 10 Malam
- Tokoh Tionghoa kepada Ade Armando : Kita Sudah Rukun Pak, Jangan Disekat-sekat Lagi
- Dapat Daging Kurban dari Polres Muara Enim, Warga: Ini Sangat Membantu
Baca Juga
Hewan ini berwarna abu-abu dengan bagian perut bawah berwarna putih dan kepalanya memiliki garis-garis hitam. Hewan mamalia tersebut suka meluncur dan terbang dengan menggunakan selaput di antara kaki depan dan belakang.
Salah satu anggota Komunitas Sriwajaya Glider, Martono mengatakan, tidak banyak yang mengetahui, sugar glider adalah salah satu hewan dengan perawatan mudah ketika dipelihara. Asal yang mengurus paham takaran porsi makannya. Sebab, hewan ini tidak bisa terlalu gemuk atau gendut.
"Makannya bisa bubur untuk bayi itu, terus ulet hongkong dan jangkrik karena proteinnya tinggi. Kalau mau nyari beli ada banyak peternak anakan di Muara Dua," ujarnya, Senin (10/8/2020).
Dikatakannya, sugar glider berbulu halus dan sering dikira sebagian orang jenis binatang pengerat seperti hamster atau tikus.
Berdasarkan usia, lanjutnya sugar glider mampu bertahan belasan tahun. Namun di Indonesia batas umurnya rata-rata hanya 8-9 tahun, karena mungkin sebagian orang tidak mengerti cara melihara hewan tersebut.
"Kalau kawin usia 6 bulan ke atas jantan udah bisa, ciri-cirinya ada aroma keluar dari dadanya dan basah. Tapi bukan kencingnya, jadi aroma itu menarik betina," terangnya.
Martono sendiri sudah lima tahun memelihara sugar glider, menurutnya hal utama yang perlu diperhatikan saat memelihara hewan bernama asli Indonesia Wupih Sirsik ini adalah menjaga kebersihan tempat tinggal atau kandangnya.
"Dimandiin pakai air tapi hewan ini masuk kategori pembersih. Seminggu gak mandi tidak mengeluarkan aroma kecuali pup mengeluarkan kotoran jelas bau," jelas dia.
Meski dapat meluncur dan terbang, namun mereka tidak punya sayap. Karena itulah hewan yang disebut mirip tupai ini kadang disebut tupai terbang. Sugar glider aktif pada malam hari, mereka dapat melihat dengan baik dalam keadaan gelap.
Sedangkan yang betina lebih bagus menikah pada umur 7 bulan ke atas. Oleh karena itu, ketika ingin memelihara sugar glider sebaiknya langsung beli sepasang dengan usia yang berbeda antara betina dan jantan.
"Karena waktu kawinnya pas, betina lebih tua. Kenapa harus 7 bulan, kalau belum waktunya kawin anaknya lahir bisa dimakan. Karena sugar glider termasuk kanibal laget," ungkapnya.
Jangan lupa untuk sering membuang kotoran sugar glider. Karena hewan ini cukup sulit diajarkan tidak membuang kotoran sembarangan.
"Hewan ini dapat tinggal di sebuah pouch di dalam kandangnya dengan isi ranting kayu dan roda. Hal ini sebagai sarana untuk bermain karena hewan ini sangat aktif," tukasnya.[ida]
- Kabar Duka, Dewan Pakar ICMI Anton Tabah Meninggal Dunia
- Firli Bahuri Harap JMSI Berperan Besar Hadirkan Tujuan Negara tanpa Korupsi
- Rawa di Palembang Makin Kritis, Untung Masih Ada Sungai Musi